Sepekan Terakhir, Petani di Lebak Panen Padi

LEBAK  – Sejumlah petani di Kabupaten Lebak, Banten, sejak sepekan terakhir ini, mulai panen padi sawah sehingga dapat menyumbangkan produksi pangan dan pendapatan ekonomi di daerah itu.

Berdasarkan pantauan di Lebak, Jumat, sejumlah petani di Kecamatan Rangkasbitung dan Cibadak sibuk memanen padi sawah.

Kebanyakan padi yang dipanen itu dari angka tanam Oktober 2018 karena menggunakan benih unggul dengan masa panen selama 105 hari setelah hari tanam.

Petani memanen padi menggunakan alat manual dengan mengarit batang-batang padi yang dipanen itu.

Selanjutnya, petani mengumpulkan batang padi untuk dilakukan penggembotan atau membantingkan-bantingkan batang padi yang menguning ke alat yang disediakan, sehingga butir-butir padi saling berjatuhan.

“Semua butir padi yang berjatuhan itu dimasukkan ke dalam karung untuk dijemur,” kata Samin (50), seorang petani di Blok Cibungur Pasir, Desa Rangkasbitung.

Samian mengaku, bahwa panen di wilayahnya seluas 20 hektare cukup bagus dan tidak terserang hama penyakit tanaman.

Petani merasa bersyukur panen padi berhasil dan dipastikan penghasilan usaha padi sawah menguntungkan.

“Kami yakin panen awal tahun 2019 bisa meraup keuntungan sekitar Rp34 juta jika harga gabah kering Rp4.500 per kilogram,” katanya.

Ketua Kelompok Tani Suka Bungah, Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Ruhyana, mengatakan, panen padi tahun ini berhasil karena relatif kecil butir padi yang kosong atau hampa.

Selain itu juga tidak terserang hama penyakit sehingga petani dipastikan meraup keuntungan.

“Kami merasa senang dan lega panen seluas 100 hektare di wilayahnya tanpa serangan hama penyakit,” katanya.

Lihat juga...