Sajikan Durian Terbaik dengan Mengedukasi Petani
Editor: Mahadeva
ʺPangsa pasar durian ini luar biasa dan pedagang sampai kesulitan mencari kualitas yang unggul, baik dari sisi rasa maupun jenis vaietas yang dinginkan. Karena itulah saya mencoba untuk mulai terjun dari hulu, mulai dari edukasi kepada petani, serta budidaya durian kualitas unggul,ʺ terangnya.
Setelah satu tahun dijalani, Heri kini sudah berani memproklamirkan diri, kedainya hanya menjual durian kualitas unggul. Bahkan, Dia berani mengganti durian yang kurang memuaskan konsumen, saat ada yang membeli dan membuka durian di kedainya. Pembenahan tata niaga Durian Kampung terbanyak masih menata pasokan durian lokal asli Banyumas. Diantaranya, jenis kromo (terdaftar di kementerian), bawor, pudang, kusan, susu, dan kepel.
Saat ini prosesnya mulai merambah durian dari luar yang sudah dikembangkan di Banyumas, seperti masmuar dan musangking dari Malaysia. “Penjual yang mau menjaga tata niaga durian ini, jumlahnya masih sedikit. Karena itu harus bersinergi, sebab konsumen durian sangat luas dan yang dicari rasa. Jika konsumen sudah menemukan penjual dengan cita rasa durian yang memuaskan, maka berapapun harganya, ia akan kembali mencari dan tidak mau beralih ke penjual lainnya yang kualitas duriannya belum tentu bagus,ʺ jelasnya.
Untuk harga yang dianggap mahal, Heri menyebut, sebenarnya itu sebagai pengganti biaya besar, yang telah dikeluarkan dari hulu. Sepeti biaya mensortir kualitas, mendidik petani, penebas, pengepul untuk berperilaku jujur. Banyak penjual tidak mau masuk dari hulu hingga hilir, karena tantangannya berat. Problem budidaya dari petani, kebanyakan menganggap durian lokal atau kampung, banyak tumbuh di pekarangan.