Masyarakat Keluhkan Terbatasnya Tempat Tidur RSUD Chasan Boesori
TERNATE — Masyarakat di Maluku Utara (Malut) yang ingin menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Boesori Ternate, mengeluhkan terbatasnya kapasitas tempat tidur, khususnya untuk kelas I di RSUD itu.
“Jika ingin menjalani rawat inap di RSUD Chasan Boesori sering kesulitan untuk mendapat tempat tidur, terutama kelas I karena selalu penuh akibat kapasitasnya terbatas,” kata salah seorang warga Ternate, Fatimah di Ternate, Selasa (22/1/2019), yang mengaku pernah mengalami pengalaman itu saat akan menjalani rawat inap di RUSD milik Pemprov Malut itu.
Kondisi tersebut sering mengakibatkan protes dari masyarakat yang ingin menjalani rawat inap, terutama yang menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan dengan layanan kelas I, karena terpaksa harus ditempatkan di kelas II atau Kelas III, itu pun kalau tidak penuh.
Oleh karena itu, ia mengharapkan kepada Pemprov Malut sebagai pemilik RSUD Chasan Boesori Ternate untuk menambah kapasitas tempat tidur di RSUD itu mengingat merupakan RSUD rujukan utama bagi seluruh rumah sakit di seluruh kabupaten/kota di Malut.
Selain itu, jumlah tenaga dokter spesialis di RSUD Chasan Boesori harus ditambah mencakup semua jenis penyakit agar masyarakat di Malut tidak perlu lagi pergi berobat ke provinsi lain dengan mengeluarkan biaya yang besar, karena dokter spesialis yang dibutuhkan tidak ada di RSUD itu.
Direktur RSUD Chasan Boesori Ternate, Samsul Bahri mengakui kapasitas tempat tidur di RSUD itu masih terbatas yakni hanya 240, tetapi sudah diprogramkan untuk ditambah menjadi 540.
RSUD Chasan Boesori juga terus berupaya meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan seperti yang ini tengah membangun pusat pelayanan kesehatan ibu dan anak, yang tidak jauh berbeda dengan yang ada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) Jakarta.