Jembatan Pelabuhan Canti Ambruk, Aktivitas Penyeberangan Kapal, Tetap Normal
Editor: Satmoko Budi Santoso
Syaifullah mengungkapkan, sesuai jadwal dalam sehari ada sebanyak 3 kapal motor penumpang beroperasi. Kapal motor tersebut bahkan sudah melayani penyeberangan usai tsunami dengan membawa hasil bumi berupa pisang, kelapa serta kakao.
Sejumlah kebutuhan warga berupa bahan bakar gas, premium serta kebutuhan sehari-hari disebutnya mengandalkan dermaga Canti.
Syaifullah juga memastikan, camat kecamatan Rajabasa, Sabtudin, serta pihak terkait sudah meninjau ambruknya dermaga tersebut. Hingga kini Syaifullah masih tetap berkoordinasi dengan sejumlah pihak termasuk Dinas Perhubungan Lampung Selatan, kepolisian terkait insiden tersebut.
Meski demikian wacana pemindahan operasional dermaga belum diputuskan karena kapal yang bersandar masih bisa melakukan kegiatan bongkar muat seperti biasa.
“Pasokan bantuan berupa obat obatan serta berbagai jenis logistik juga masih mengandalkan pelabuhan Canti,” tegas Syaifullah.
Syaifullah juga menyebut, sesuai dengan kondisi cuaca, ia mengakui selalu memantau kondisi cuaca melalui Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Selama sepekan terakhir, ia menyebut kondisi perairan untuk pelayaran dari pulau Sebesi, pulau Sebuku ke pulau Sumatera masih normal tanpa ada gangguan cuaca.
Meski demikian kepada nahkoda selalu diimbau untuk berhati-hati saat berlayar dan selalu melengkapi kapal dengan peralatan keselamatan, melaporkan manifes muatan kapal.
Kerusakan jembatan pada pelabuhan Canti disebut Husni, salah satu warga, belum berimbas lumpuhnya aktivitas warga. Setiap kapal yang sandar di pelabuhan Canti disebutnya masih mengangkut hasil bumi berupa kelapa, pisang dan hasil kebun lain.