Indonesia Prioritaskan 4 Hal di DK PBB
Sehubungan dengan upaya pemeliharaan perdamaian dunia, pemerintah Indonesia akan berkontribusi untuk memperkuat ekosistem perdamaian dan stabilitas global, dengan mendorong kebiasaan berdialog (habits of dialogue) dan penyelesaian konflik secara damai.
Menurut Menlu Retno, upaya mewujudkan perdamaian dunia juga perlu dilakukan dengan meningkatkan kapasitas pasukan perdamaian PBB, termasuk dengan meningkatkan peran perempuan dalam pasukan penjaga perdamaian PBB.
Di antara ke-15 anggota DK PBB selama kurun waktu 2019-2020, Indonesia merupakan negara penyumbang pasukan terbesar untuk Misi Keamanan PBB.
Tahun lalu, Indonesia mengirimkan 850 personel, sebanyak 22 di antaranya adalah perempuan. Per November 2018, jumlah personel pasukan perdamaian Indonesia adalah 3.545 orang.
Karena itu, Indonesia akan memberi perhatian pada peningkatan efisiensi dan efektivitas misi perdamaian PBB (UN Peace Keeping Operations), di samping isu global lainnya.
Selain itu, Indonesia akan terus mendorong peran perempuan dalam upaya diplomasi kemanusiaan dan upaya pemeliharaan perdamaian dunia.
“Dalam kaitan ini, Indonesia antara lain akan berinisiatif menyelenggarakan pertemuan women and peace, dengan mengundang para diplomat perempuan ASEAN,” ungkap Menlu Retno.
Prioritas kedua, Indonesia di DK PBB adalah membangun sinergi antara organisasi-organisasi kawasan dengan PBB, untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Pemerintah Indonesia berpandangan, bahwa peran kawasan dalam menopang perdamaian dunia harus diperkuat.
“Keamanan kawasan adalah tulang punggung perdamaian dunia. Dalam konteks inilah Indonesia akan terus bekerja untuk memperkuat arsitektur kawasan, terutama Indo-Pasifik,” ujar Menlu Retno.