Gunung Anak Krakatau Semburkan Asap
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Asap letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) yang keluar dari kawah, terlihat membubung hingga ketinggian 300 hingga 1.500 meter di atas puncak kawah.
Muhtarom (50), nelayan warga pesisir Desa Kelawi, Bakauheni, Lampung Selatan, menyebut aroma belerang sempat tercium di wilayah itu pada Kamis hingga Jumat (3-4/1/2019), dari asap GAK yang terbawa angin. Sejak Sabtu pagi, asap tebal masih membubung tinggi dan terbawa angin ke arah timur.
Asap dengan warna putih dan kelabu tersebut, diakui Muhtarom terus muncul, meski tidak disertai dentuman seperti pekan sebelumnya.
Ia juga menyebut, kondisi gelombang di perairan pantai wilayah tersebut cenderung normal, sehingga nelayan yang akan melakukan perbaikan perahu dan bagan di tepi pantai, tidak khawatir. Sejumlah warga yang mengajak serta anaknya pada akhir liburan sekolah, bahkan disebutnya menyempatkan bermain di pantai Minang Rua yang dipenuhi sampah akibat terjangan tsunami.

“Sejak beberapa hari terakhir, asap keluar dari kawah Gunung Anak Krakatau, meski suara gemuruh seperti guntur tidak terdengar, imbas asap pulau Rakata, pulau Sertung dan pulau Panjang tidak terlihat,” terang Muhtarom, Sabtu (5/1/2019).
Menurut Muhtarom, masyarakat pesisir pantai di wilayah tersebut mulai berbenah. Sebagian merupakan nelayan, petani pemilik kebun dan beberapa warga yang memiliki tanaman pisang, jagung dan kakao. Tanaman produktif ini mati, yang diduga akibat terendam air laut.