2018, Produksi Padi di Sikka, Meningkat
Editor: Satmoko Budi Santoso
“Untuk ubi jalar 8.828 ton tahun 20i7 meningkat menjadi 9.734 ton, serta menjadi sorgum dari 109 ton meningkat menjadi 200 ton. Untuk kedelai memang belum banyak petani yang tertarik menanamnya,” jelasnya.
John F, Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Kangae mengatakan, sebagai sentra produksi jagung di Kabupaten Sikka, selama tahun 2017-2018, hasil produksi jagung di Kangae mencapai 5.505 ton.
“Jumlah produksi memang bisa meningkat apabila penanaman jagung dilaksanakan minimal 3 kali setahun. Dengan luas lahan 700 hektare, tentu ini sebuah peluang besar untuk meningkatkan produktivitas,” jelasnya.
Rata-rata petani jagung di Kangae hanya menanam setahun sekali saja, lanjut John, dan saat musim hujan. Jagungnya pun hanya dipergunakan untuk konsumsi sendiri atau untuk digiling serta dijadikan makanan ternak.
“Petani di Kangae hanya mengandalkan hujan saja, sehingga bila curah hujan rendah, maka otomatis hasil produksi pun mengalami penurunan. Namun, tahun ini bisa meningkat. Sebab hujan yang sejak awal bulan Januari belum turun, kini sudah hampoir rutin setiap hari,” sebutnya.