Tugu Api Pancasila TMII, Monumen Pemersatu Budaya Bangsa
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
Menurutnya, TMII adalah miniatur Indonesia yang pembangunan diprakarsai oleh Ibu Negara, Raden Ayu Fatimah Siti Hartinah atau Ibu Tien Soeharto. Pembangunan TMII sebagai pusat kebudayaan ini dilaksanakan pada tahun 1971 dan diresmikan oleh Presiden ke 2 RI, Jenderal Besar HM Soeharto pada 20 April 1975.
“TMII sukses merangkum budaya bangsa Indonesia menjadi satu kesatuan yang menarik dan bernilai seni tinggi. Plaza Tugu Api Pancasila ini adalah bukti prakarsa Ibu Tien dalam mempersatukan bangsa, terlukis lima sila Pancasila dan kemerdekaan Indonesia di tugu itu,” tandasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, arah sumbu utama plaza adalah arah arus pengunjung menuju gerbang utama TMII. Adapun jelas dia, lantai plaza dihiasi motif bintang bersudut delapan dengan tampilan empat warna. Yaitu, merah, putih, hitam dan kuning.
Merah melambangkan keberanian, ketabahan, dan keyakinan pada kebenaran. Adapun putih, melambangkan kedamaian dan kebahagiaan bagi seluruh umat manusia. Hitam melambangkan kesadaran tentang hakikat hidup, dan kuning adalah semangat hidup.
Plaza Tugu Api Pancasila yang dibangun di atas lahan seluas 2 hektar ini, jelas dia, juga berfungsi sebagai alun-alun yang dijadikan pusat kegiatan. Seperti, upacara, parade seni budaya, TMII Menari, pesta rakyat, pertunjukkan musik atau hiburan rakyat dan lainnya.
Upacara adat budaya tradisi seperti Suran juga menjadi agenda tahunan TMII, yang dimeriahkan di Plaza Tugu Api Pancasila. Upacara adat Suran ini juga digelar Kenduri dan Kirab Agung di Pendopo Sasono Utomo TMII. Ragam citra rasa tumpeng juga ditampilkan dalam gelaran Suran itu.