Skybridge Tanah Abang Diuji Coba Selama Empat Hari

Editor: Makmun Hidayat

“Sekali gerbang keluar kereta 200 paling nggak yang lewat JPM 100-150. Misal satu gelombang masuk 200 itu paling tidak yang pake skybridge 60-70 persen,” ujarnya saat dihubungi wartawan.

Namun pihaknya masih mendapati banyak pejalan kaki yang kebingungan soal arah karena minim papan penunjuk jalan. Menurutnya, papan penunjuk arah tersebut harus mencolok sehingga warga yang melintas bisa lebih mudah menyadarinya.

Signed masih kurang, jadi orang masih bingung ke blok F mana. Ada tapi kecil terus tidak pake scotlight, tidak menyolok signed ini, harus jelas, harus ada petugas yang mengarahkan harus ada sosialisasi, ada gambar,” sebutnya.

Di sisi lain dia mengklaim para pejalan kaki di JPM Tanah Abang begitu senang dengan adanya akses jalan kaki. Sebab suasananya terbilang jauh lebih nyaman ketimbang harus menyeberangi jalan melewati kolong JPM.

Arus lalu-lintas dibawahnya pun menjadi lebih terurai karena tak ada lagi kerumunan antara warga yang ingin menyeberang dengan angkutan umum yang melintas. Sementara bagi pedagang yang bakal ditempatkan di atas JPM, nantinya mereka akan mulai ditempatkan pada Senin minggu depan.

Sementara Direktur Utama PD Pasar Jaya, Yoory C. Pinontoan, mengatakan, pihaknya mengizinkan para pejalan kaki untuk bisa melintas di JPM Tanah Abang. Dia akan selalu mengevaluasi setiap harinya terkait kekurangan dari fasilitas di sana.

“Tujuannya adalah untuk mengetahui kekurangan yang harus disempurnakan sampai dengan JPM Tanah Abang ini di resmikan oleh Bapak Gubernur pada kesempatan yang akan datang,” katanya lewat pesan tertulis kepada wartawan.

Yorry menjelaskan, tujuan lain dari pembangunan JPM ini adalah untuk menciptakan integrasi antar moda transportasi di Stasiun Tanah Abang. Menurut dia, program ini sebagai solusi atas kesemerawutan yang terjadi dalam kurun waktu lima tahun terakhir di depan pintu stasiun kereta api Tanah Abang.

Lihat juga...