Dibanding Negara Tetangga, Pembiayaan Penelitian di Indonesia Terendah

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti Dr. Muhammad Dimyati di ruang kerja, Gedung D Kemenristekdikti Jakarta. Foto: Ranny Supusepa

“Banyak peneliti yang merasa kerepotan harus menyediakan kwitansi atau segala hal yang berkaitan dengan bukti pengeluaran uang. Sehingga sekarang kita ubah menjadi basis output. Jadi peneliti boleh melakukan penelitian dengan caranya sendiri yang penting outputnya tercapai. Sudah multiyears dan multisource,” kata Dimyati menjelaskan.

Mekanisme untuk mendapatkan pendanaan ini dimulai dengan proses lelang penelitian yang akan dikelola oleh suatu lembaga yang ditunjuk pemerintah.

“Dari semua aplikasi yang masuk, nanti akan diseleksi oleh para reviewer, yang saat ini berjumlah sekitar 2.000 orang berasal dari perguruan tinggi, lembaga penelitian, badan sertifikasi dan kementerian terkait. Reviewer ini bukan hanya menyeleksi tapi juga memantau selama proses penelitian,” urai Dimyati.

Dengan segala kebijakan terkait mekanisme dan pembiayaan ini, Dimyati mengharapkan tren peningkatan jumlah dan juga kualitas dari penelitian yang ada di Indonesia.

Lihat juga...