Memorabilia Kamar Presiden Soeharto di Balai Desa Tapanrejo Banyuwangi

Oleh Mahpudi, MT

“Ini kamar Pak Harto sewaktu menginap dulu,” demikian tuturnya. Kami kesulitan mendapati rumah layak untuk menginap beliau yang datang mendadak. Akhirnya, kami memutuskan, beliau menginap saja di Balai Desa.

“Ya, kamar itu yang dipilih untuk beliau beristirahat,” tuturnya lagi. Sampai saat ini, kamar itu masih dibiarkan, tak digunakan untuk kegiatan lain. Kamar itu seakan diawetkan menjadi memorabilia (benda atau tempat yang selalu dikenang) “Setiap ada tamu, selalu kami beri tahu. Kamar itu jadi kebanggaan warga desa disini,” ujarnya lagi.

Nanti Setelah Stabil, Sipil Yang Memimpin

Ketia melihat-lihat di perikanan Dinas Laut Doker Sub Baker Muncar Banyuwangi-Sumber Foto: Museum Purna Bhakti Pertiwi

Japar Soeharto mengingat penyambutan warga kepada Pak Harto begitu luar biasa. Warga segera berkumpul di Balai Desa, menyimak pesan-pesan yang disampaikan presiden mereka. Pada malam hari, masyarakat menghibur rombongan dengan pertunjukan tari Ngremo, sebuah pertunjukan kesenian khas Banyuwangi.

Saat itu, Japar masih menjadi komandan Hansip. Sementara, kepala desa mereka baru saja diganti oleh seorang tentara. Ini dilakukan paska peristiwa G30S/PKI, di mana pemerintahan desa dibersihkan dari anasir-anasir PKI. Japar Soeharto ingat betul apa yang dikatakan Pak Harto malam itu kepada warga Tapanrejo.

”Mengingat situasi keamanan saat ini, maka untuk sementara waktu, tentara dipinjamkan ke desa-desa guna memimpin masyarakat,” demikian saat itu Pak Harto berujar, dan dituturkan kembali oleh Japar.

Jafar Soeharto (Ketiga dari Kanan) bersama Tim Ekspedisi Incognito Pak Harto pada 10 Juni 2012 berpose di depan Balai Desa Tapanrejo, Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur.
Lihat juga...