JPU KPK Ungkap Percakapan ‘WA’ Soal Peran Dirut PLN
“Dia tidak sebut jumlahnya, tapi saya kasih ke terdakwa Rp2 miliar dan untuk selamatan, karena kemenangan butuh Rp500 juta,” jawab Kotjo.
“Apakah campur tangan Idrus Marham untuk pemberian Rp2 miliar yang kedua?” tanya jaksa Ronald.
“WA (whatsaap) terkdawa hanya untuk menggerakkan mesin partai, Pak Idrus saat itu belum muncul. Terdakwa pernah mengatakan ke saya nanti diperhitungankan, tapi tidak ada berkata yang lain dan saya juga tidak menjawab sama sekali,” jawab Kotjo.
JPU KPK pun akhirnya menampilkan percakapan WA pada 27 Juni 2018, antara Eni dan Kotjo.
Eni: Menang telak di Temanggung
Kotjo: Alhamdullah amin ya selamat ibu nggak sia-sia perjuangan
Eni: Alhamdulilah. Gimana huangdian. Amaaaan??
Kotjo: Insyaallah aman
Eni: Sipp. Bisa bayar utang, hehehe
Kotjo: Insya Allah
“Akhir pembicaraan terdakwa saya dengan tidak pernah membicarakan (fee), tapi saya cuma kasih wawasan ke beliau (Eni) di kantor PLN kalau saya dapat fee 2,5 persen dan beliau juga tidak tahu dikasih berapa. Kalau soal bayar utang di percakapan itu, karena beliau mau utang ke bank dengan jaminan rumah, ya mungkin itu menganggap Rp4,75 miliar utang ke saya,” ungkap Kotjo. (Ant)