Belum Satu Bulan, Embung yang Dibangun Kemendes, Jebol

Editor: Satmoko Budi Santoso

“Kita sudah laporkan jika kondisi embung tidak bagus. Sejak awal dibangun masyarakat tahu kalau nanti embung itu tidak akan berumur lama. Perkiraan kami bangunannya tidak sesuai spek, karena tidak ada gambar di lokasi,” urai Sugiarno.

Disebutkan, adanya embung di Desa Gentungan tersebut memang atas permintaan gabungan kelompok tani yang ada di sekitar embung. Hanya saja dalam pelaksanaannya, pembangunan embung penopang air tidak sesuai dengan harapan petani yang kualitas bangunannya tergolong rendah.

“Petani sebenarnya sudah sengkuyung atau mendukung baik pikiran maupun tenaga agar embung itu bagus. Tapi hasilnya justru sebaliknya,” tandasnya.

Hal serupa dikatakan Suyono, petani lainnya yang menyebutkan kondisi jebolnya embung ini merugikan masyarakat. Pasalnya, memasuki musim tanam namun petani tidak bisa karena kondisi embung yang rusak.

“Kalau seperti ini petani yang rugi, karena musim tanam tapi tak bisa menikmati air karena kondisi embung rusak,” imbuh dia.

Petani berharap pihak terkait dapat menindaklanjuti keluhan terkait embung yang dibangun dari Kemendes PDTT tersebut. Petani juga meminta untuk kualitas bangunan embung ditingkatkan agar tidak mengecewakan di kemudian hari.

Sementara itu, Kepala Badan Pemerintahan Desa (Bapermades) Karanganyar, Utomo Sidi, saat dikonfirmasi terpisah mengungkapkan, pihakya tidak mengetahui secara detail terkait pembangunan embung di Desa Gentungan, Mojogedang tersebut.

Pihaknya menyerahkan kepada dinas terkait sebagai leading sektor. “Kalau dari Bapermades hanya menerjunkan tim teknis kecil saja, setingkat kasi. Untuk yang lebih mengetahui adalah dari Dinas Pertanian,” ucapnya singkat.

Lihat juga...