Unej Rampungkan Usulan KH. Achmad Shiddiq sebagai Pahlawan Nasional
Editor: Satmoko Budi Santoso
“Kontribusi besar beliau ketika Munas 1983 dan Muktamar 1984, beliau mampu menerjemahkan, menafsirkan dan merenggangkan konflik yang tegang pada tahun 1980-an. Terkait relasi agama dan negara,” jelasnya.
Saat itu, Nahdlatul Ulama melalui KH. Achmad Shiddiq bersama kiai lainnya mampu merumuskan dan menerjemahkan Pancasila yang tidak bertentangan dengan agama. Sebaliknya, nilai-nilai keagamaan tidak bertentangan dengan ideologi Pancasila.
“Tentu, keberhasilan KH. Achmad Shiddiq dalam menerjemahkan ideologi Pancasila penting untuk diakui secara bersama. Baik lintas agama, lintas kelompok, lintas politik, dalam posisi ideologis yang sudah dikembangkan Kiai Shiddiq,” imbuhnya.
Lebih jauh, Taufiq mengatakan, setelah naskah akademik ini sudah disempurnakan, pihaknya akan segera mengusulkan kepada pemerintah pusat melalui Bupati Jember agar KH. Achmad Shiddiq ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
“Prosedurnya, setelah naskah akademik selesai akan diajukan kepada Pemkab. Selanjutnya diusulkan kepada pemerintah pusat. Untuk itu, setelah ini kita akan berkomunikasi dengan Pemkab sehingga penetapan KH. Achmad Shiddiq sebagai pahlawan nasional bisa cepat terealisasi,” pungkasnya.