Tol Trans Jawa Tingkatkan Daya Saing Ekonomi

JAKARTA — Ketersambungan ruas tol Trans Jawa yang akan terealisasi pada 2019 dinilai berdampak positif bagi masyarakat, karena menurunkan biaya logistik dan meningkatkan pengembangan ekonomi di sekitar wilayah jalan tol.

“Ketersambungan ruas Tol Trans Jawa sangat bermakna bagi masyarakat. Bagi Jasa Marga, pembangunan Trans Jawa merupakan komitmen perusahaan dalam mewujudkan misi pemerintah yaitu konektivitas untuk menekan biaya logistik sehingga mewujudkan pemerataan ekonomi yang pada akhirnya meningkatkan daya saing Indonesia,” kata Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani, saat berbincang di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta, Selasa (6/11/2018).

Pemerintah menargetkan pada akhir 2019 menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Trans Jawa dari Merak – Banyuwangi sepanjang 1.150 kilometer, sementara hingga akhir 2018 diperkirakan Jasa Marga mengoperasikan sepanjang 984 kilometer.

Sesuai dengan tujuannya, pembangunan infrastruktur jalan tol harus terintegrasi dengan simpul-simpul pertumbuhan ekonomi, seperti kawasan industri, pelabuhan laut, pelabuhan udara, kawasan wisata, hingga permukiman skala besar. Sehingga betul-betul bermanfaat maksimal baik untuk dunia usaha, pariwisata dan industri.

“Dengan kehadiran jalan tol, Jasa Marga dapat mengajak para pelaku usaha kecil dan mikro untuk menjadi mitra di rest area-rest area yang kami kelola,” ujarnya.

Ia menjelaskan, hingga akhir 2018, seluruh proyek jalan tol Jasa Marga yang masuk dalam jaringan Jalan Tol Trans Jawa dapat tersambung hingga Pasuruan. Adapun proyek jalan tol tersebut adalah Jalan Tol Batang-Semarang, Jalan Tol Semarang-Solo Segmen Salatiga-Kartasura, Jalan Tol Solo-Ngawi Segmen Sragen-Ngawi, Jalan Tol Ngawi-Kertosono Segmen Wilangan-Kertosono, Jalan Tol Gempol-Pasuruan Segmen Pasuruan Grati.

Lihat juga...