Revolusi Industri, Kemenperin Incar Pabrik Pintar

JAKARTA  – Kementerian Perindustrian sedang melakukan pemilihan terhadap perusahaan-perusahaan yang juara di sektornya terutama dalam kesiapan menerapkan teknologi industri 4.0, yang merupakan salah satu tahap implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Upaya strategis tersebut untuk menjadi percontohan sehingga dapat mengajak manufaktur lain melihat manfaat positif dari penerapan industri 4.0,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangannya yang diterima di Jakarta, Minggu.

Airlangga menyampaikan hal itu ketika melakukan kunjungan kerja di PT Schneider Electric Manufacturing Batam (PT SEMB). Menperin menjelaskan, industri 4.0 dinilai memberikan peluang untuk merevitalisasi sektor manufaktur agar lebih efisien dan menghasilkan produk berkualitas.

“Oleh karena itu, pemerintah selaku pembuat kebijakan akan terus memfasilitasi kebutuhan riil sektor industri prioritas dalam mengadopsi teknologi industri 4.0 secara optimal,” tegasnya.

Berdasarkan Making Indonesia 4.0, ada lima sektor manufaktur yang akan dijadikan pionir, yaitu industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, kimia, serta elektonika.

“Kelompok manufaktur ini mampu memberikan kontribusi sebesar 65 persen terhadap total ekspor, kemudian menyumbang 60 persen untuk PDB, dan 60 persen tenaga kerja industri ada di lima sektor tersebut,” ungkapnya.

Di sektor industri elektronika, PT SEMB ditunjuk oleh Kemenperin sebagai light house implementasi industri 4.0 di Indonesia karena memiliki banyak pengalaman dan kompetensi dalam mendirikan fasilitas smart factory serta journey transformasi digital. Sebuah light house atau champion akan menjadi role model sekaligus juga mitra dialog pemerintah dalam implementasi industri 4.0 di Indonesia.

Lihat juga...