Selain itu, lokasi pemakaman yang ditemukan di kedua daerah tersebut juga sama-sama berada di atas bukit.
Masyarakat Muslim di Indonesia merupakan mayoritas di negerinya dan juga di dunia, namun sejarah masuk dan berkembangnya agama ini di Nusantara masih menjadi bahan perdebatan.
Sampai kini, belum ada kesepakatan di antara para sejarawan mengenai sejarah awal kedatangan Islam serta asal pembawa ajaran tersebut.
Sejauh ini penjelasan tentang masuknya Islam ke Nusantara atau kepulauan Indonesia dibagi menjadi dua teori.
Teori pertama menyebutkan bahwa penyebaran Islam ke Indonesia terjadi pada abad ke-7 Masehi, yang berarti hampir bersamaan dengan meluasnya kekuasaan Daulah Islamiyyah di bawah kekuasaan Bani Umayyah (661-750 M) ke luar wilayah Jazirah Arab yang kini disebut sebagai Timur Tengah.
Pendukung teori pertama ini antara lain W.P. Groeneveldt, T.W. Arnold, Syed Naquib Al-Attas, J.C. van Leur, Hamka, dan Uka Tjandrasasmita.
Sedangkan teori ke dua mengatakan penyebaran Islam ke wilayah kepulauan Indonesia baru terjadi pada abad ke-13 M. Artinya Islam menyebar ke Nusantara pada masa Bani Abasiyyah (750-1258 M) menjadi penguasa di Timur Tengah.
Pendukung teori ke dua antara lain C. Snouck Hourgronje, R.A. Kern, J.P. Moquette, dan Haji Agus Salim.
Duta Besar Husnan menambahkan bahwa penelitian ini akan menghasilkan sebuah paradigma baru tentang sejarah masuknya Islam di Indonesia yang selama ini masih bias dan didominasi oleh teori Gujarat dan Timur Tengah. (Ant)