Melodi Manis, Lestarikan Angklung di TMII

Editor: Satmoko Budi Santoso

Dia juga mengaku banyak anggota komunitas Melodi Manis yang sudah kembali ke Jepang, tapi mereka masih terus tampil memainkan angklung. “Ya saat, saya pulang ke Jepang, juga suka tampil main angklung bersama mantan Melodi Manis, senang ya,” ujarnya.

Yoshie Okochi, anggota komunitas Melodi Manis. Foto : Sri Sugiarti.

Yoshie Okochi, anggota Melodi Manis lainnya, juga sudah tiga tahun berlatih angklung di Anjungan Jabar Barat TMII.

Ia mengaku, awalnya merasa sulit berlatih angklung ini, tapi lama kelamaan menjadi mudah dan jatuh cinta untuk berlatih rutin dua kali dalam seminggu.

“Saya suka musik angklung ini. Saya berlatih untuk bisa, dan jatuh cinta, suara alat musik ini terasa indah di hati. Saya ingin promosikan dan lestarikan angklung ini kepada teman-teman di Jepang,” tandas Yoshie.

Pelatih Melodi Manis, Budi Abdulrahman, merasa bangga bisa melatih mereka. Dia juga mengaku tidak mengalami kesulitan saat melatih mereka dalam memainkan angklung.

“Sulitnya tergantung bagaimana aransemennya. Tapi kalau dari basic musik, nggak sulit, mereka tinggal berlatih teknik saja dan mengenal alat. Sama seperti main piano, kalau sudah tahu basic, main sebentar. Sudah tahu teknik, lalu dikasih lagu apa saja bisa cepat,” jelas Budi.

Dalam bermain angklung, jelas dia, sebenarnya teknik dasarnya dari segi musik saja. Kalau mereka sudah mengenal teknik musik dan teknik cara pukulan, tinggal memainkan lagu yang sudah diaransemen.

Menurutnya, mereka harus belajar cara bagaimana memainkan melodi pukulan bermusik angklung dan teknik bagaimana memainkan ritme. Maka, sebut dia, jika mereka sudah tahu dan bisa membaca pola pukulan aransemen, tinggal bermain saja. Selanjutnya, ke tahap bikin aransemen lagu.

Lihat juga...