Dirikan 230 Rumah Warga, Yayasan Damandiri Libatkan Koperasi

Editor: Makmun Hidayat

Untuk itu, digelar raker bersama mitra koperasi Yayasan Damandiri, dengan tujuan antara lain memberikan edukasi dan membicarakan soal anggaran. Selain itu, membicarakan soal strategi.

“Dengan adanya edukasi sumber daya koperasi diharapkan kesulitan ataupun kendala-kendala yang mereka hadapi tidak ada lagi karena sudah jelas SOP-nya. Perlu diketahui Yayasan Damandiri merupakan satu-satunya Yayasan di Indonesia yang ber-ISO,” ungkapnya.

Dijelaskan Firdaus, dalam pengembangan Desa Mandiri Lestari, Yayasan Damandiri membuat tahapan dalam rentang lima tahun. Pada tiga tahun pertama penguatan desa dengan program-program yang dibuat oleh yayasan, dan dua tahun selanjutnya proses pemantapan.

“Harapan kita memang lima tahun untuk DML, dan rencana strategisnya akan dibuat untuk lima tahun. Selo Samiran merupakan contoh konkret DML, baru berjalan tahun kedua penguatannya sudah relatif berjalan, baik koperasi maupun masyarakatnya. Untuk jangka pendek di Pasarean, Bogor akan seperti Selo,” jelasnya.

Firdaus mengungkapkan, sekarang ini Yayasan Damandiri semakin fokus membangun desa dengan menawarkan program pada tiga tahun pertama 15 desa secara terintegrasi sehingga semakin jelas sasaran yang dituju Yayasan Damandiri. Yakni mengentaskan kemiskinan dengan sasaran utama orang miskin Pra KS dan KS 1.

Contoh metode penguatan yang dilakukan Yayasan Damandiri untuk orang miskin melalui pendataan sehingga sasaran menjadi tepat. Mereka diberi rumah atau rumahnya dibedah, diberikan kegiatan dengan bantuan pinjaman mikro.

“Cita-cita dari Yayasan Damandiri, salah satunya minimal income perkapita mereka di atas UMR (Upah Minimum Regional) daerah, yakni Rp5 juta sebulannya. Itu standar penilaian kita untuk ukuran sejahtera,” pungkasnya.

Lihat juga...