BUMDes Kembangkan Usaha Kalangan Peternak di Rimbo Recap

Dedak rentan diserang kutu sehingga tidak bisa disimpan lama-lama. Jika dedak berkutu diberikan ke itik, maka akan membuat itik berhenti bertelur serta mengurangi bobot.

Kepala Desa Rimbo Recap, Ujang Ruhiat, menjelaskan BUMDes di desa yang dipimpinnya terbentuk pada 2016 dengan modal awal dari Dana Desa berkisar Rp134 juta. Ada pun jenis usaha yang dikembangkan ialah penyediaan saprodi pertanian, mengingat daerah itu salah satu sentra penghasil beras di Rejang Lebong.

Selain menyediakan saprodi pertanian, berupa pupuk, obat-obatan pertanian, dan peralatan lainnya, BUMDes setempat juga membeli beras dari petani karena selama ini mereka sering kesulitan memasarkan hasil panennya.

BUMDes Rimbo Recap pada awal 2018 mulai menggandeng peternak itik di daerah itu guna membudidayakan itik Talang Benih yang merupakan varietas lokal, khas Rejang Lebong.

Untuk pengembangan BUMDes tahun ini, pihaknya telah menganggarkan penyertaan modal Rp171 juta dan rencananya dicairkan pada tahap ketiga pada akhir November 2018.

Kendati saat ini modal yang disertakan kepada kelompok “Sari Tani” masih sedikit, dirinya akan mengupayakan peningkatan. Saat ini pihak BUMDes masih memberikan penyertaan modal dalam bentuk pembelian pakan ternak yang per minggunya menghabiskan konsentrat per karung seharga Rp370.000 serta dedak Rp80.000.

Dia berharap, unit usaha peternakan itik ini nantinya bisa berkembang sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dan menciptakan lapangan pekerjaan baru. Terutama untuk kerajinan pembuatan telur asin serta usaha lainnya, yang memanfaatkan daging dan telur itik.

Desa Rimbo Recap pada tahun ini menerima kucuran Dana Desa Rp718 juta untuk pembangunan infrastruktur berupa pemasangan bronjong, pembuatan jalan usaha tani (JUT), drainase tertutup dan peningkatan jalan, serta program pemberdayaan masyarakat maupun penyertaan modal BUMDes.

Lihat juga...