Atur Pola Tanam, Dukung Reboisasi dan Investasi
Editor: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Hujan yang mulai turun di wilayah Lampung Selatan dimanfaatkan oleh warga untuk menanam pohon.
Wongso, warga Desa Totoharjo, Kecamatan Bakauheni, menyebut, melakukan penanaman jagung, pisang, cabai serta pohon sengon pada lahan seluas satu hektar. Penanaman pola tumpangsari disebut Wongso sudah dilakukan di lereng perbukitan menghadap ke Selat Sunda tersebut.
Hasilnya selama puluhan tahun ia bisa mendapatkan manfaat beragam dari pola tanam multy purpose tree species (MPTS) tersebut.
Pemanenan beberapa jenis tanaman, diakui Wongso, menyesuaikan masa panen di antaranya pisang setiap setengah bulan sekali, cabai rawit setiap dua pekan sekali serta jagung setiap empat bulan sekali.
Khusus untuk tanaman menahun seperti sengon, jati ambon dipanen setiap enam tahun sekali. Pengaturan pola tanam tersebut diakui Wongso telah dijalankan oleh masyarakat yang tinggal di pesisir dengan memanfaatkan lahan miring.
Jenis pohon yang ditanam merupakan tanaman yang memiliki fungsi reboisasi sekaligus investasi ekonomi.
“Petani memiliki sistem pengaturan tanam agar bisa panen mingguan, bulanan sekaligus tahunan untuk kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang. Tanpa meninggalkan fungsi utama untuk penghijauan,” terang Wongso, salah satu petani di Kecamatan Bakauheni Lampung Selatan, saat ditemui Cendana News, Sabtu (10/11/2018).
Wongso yang sudah menanam sekitar 500 batang pohon sengon menyebut, telah memanen sekitar 300 batang untuk bahan bangunan. Proses pembelian dengan sistem kubikasi tersebut diakuinya memberi keuntungan secara ekonomis setelah menanam sengon enam tahun.
Beberapa di antara pohon sengon tersisa selanjutnya ditunggu hingga besar sembari menunggu proses penanaman bibit baru. Sistem tebang pilih membuat wilayah tersebut tidak pernah gundul dan longsor.