PANGKALPINANG – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengembangkan pertanian bawang merah, guna meningkatkan produksi sekaligus menekan angka inflasi yang tinggi di daerah itu.
“Pada bulan ini kita akan membuka 27 hektare lahan pertanian bawang merah,” kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Babel, Heri di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan, pembukaan lahan baru pertanian bawang merah seluas 27 hektare itu berasal dari APBN 25 hektare dan APBD seluas 2 hektare, sebagai upaya pemerintah menekan inflasi yang tinggi.
Selama ini, bawang merah menjadi salah satu komoditas pemicu inflasi, karena ketersediaan dan pasokan bawang dari luar daerah kurang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang tinggi.
Pembukaan lahan dan penanaman bawang merah itu akan dilaksanakan pada akhir Oktober 2018 di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung, dan Belitung Timur.
“Lelang pembukaan lahan dan pengadaan bibit, pupuk dan sarana pendukung lainnya baru saja selesai dan diharapkan akhir bulan ini program ini sudah terealisasi,” ujarnya.
Menurut dia, selama ini untuk memenuhi kebutuhan bawang merah masyarakat, distributor masih mengandalkan pasokan dari Pulau Sumatera dan Jawa, karena produksi bawang petani lokal yang terbatas.
“Biasanya harga bawang merah ini melambung tinggi menjelang perayaan hari besar agama. Di saat cuaca di perairan yang memburuk menghambat lalu lintas kapal dalam memasok kebutuhan pokok masyarakat di provinsi kepulauan ini,” ujarnya. (Ant)