Swasembada Pangan, Presiden Soeharto Angkat Martabat Indonesia di Mata Dunia
Editor: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Tanggal 16 Oktober diperingati sebagai Hari Pangan Sedunia. Peringatan ini ditetapkan bertepatan dengan didirikannya Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization yang sering disingkat FAO), lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang didirikan pada 16 Oktober 1945.
Sejak tahun 1981, Hari Pangan Sedunia mengusung berbagai tema untuk perayaan tiap tahunnya dengan tujuan menekankan pada bagian penting dari dunia pangan yang memerlukan perhatian khusus. Tahun 2018, Hari Pangan Sedunia mengusung tema “our action are our future” (aksi kita masa depan kita).
Sejarah mencatat, prestasi tertinggi Indonesia mengenai swasembada pangan terjadi di masa Orde Baru pada era pemerintahan Presiden Soeharto, yang mengangkat martabat Indonesia di mata dunia internasional..
Dulu Presiden Soeharto membentuk Kelompencapir (Kelompok Pendengar, Pembaca, dan Pemirsa), kegiatan pertemuan untuk petani dan nelayan di Indonesia yang dicetuskan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.

Kegiatan ini mengikutkan petani-petani berprestasi dari berbagai daerah. Mereka diadu kepintaran dan pengetahuannya seputar pertanian, antara lain soal cara bertanam yang baik dan pengetahuan tentang pupuk dengan model seperti cerdas cermat.
Sayangnya, Kelompencapir sekarang sudah tidak ada lagi. Dengan adanya Kelompencapir, segala permasalahan yang dialami para petani didiskusikan untuk dicarikan solusi pemecahan masalahnya, seperti di antaranya, masalah pengairan, irigasi mampet, bibit, pupuk, pemberantasan hama, dan lain-lain.