Review Film Arwah, Ungkap Misteri Hilangnya Penari Jaipong
Editor: Mahadeva WS
JAKARTA – Jaipong, salah satu kesenian tari tradisional yang sangat populer. Tari Jaipong menggabungkan beberapa elemen seni tradisi seperti pencak silat, wayang golek, topeng banjet, ketuk tilu dan sejumlah kesenian lainnya. Ciri khasnya, antara lain, ceria, erotis, humoris, semangat, spontan, alami dan apa adanya.
Banyak kisah menyelimuti penari jaipong, dalam eksistensi jaipong dari zaman dulu sampai sekarang. Berangkat dari fenomena tersebut, film Arwah yang merupakan trilogi Arwah Tumbal Nyai bagian pertama ini, dibuat dengan mengungkapkan misteri menghilangnya penari jaipong.
Film ini diawali dengan kisah Sukriani (Zaskia Gotik) yang memiliki keinginan untuk menjadi penari jaipong terkenal seperti ibunya. Tapi, Eyang Sukriani (Minati Atmanegara) tidak setuju, karena kejadian di tempat tinggal mereka, tentang penari jaipong yang menghilang secara misterius. Dan kalau sudah meninggalpun tidak ada yang bisa menemukan mayatnya.
Ibu Sukriani (Nella Anne) termasuk penari jaipong yang hilang dan tak diketahui mayatnya. Karena itulah, Eyang Sukriani melarang Sukriani bersentuhan dengan apa pun yang berhubungan dengan tari jaipong. Namun Sukriani tetap berkeras hati ingin menjadi seorang penari jaipong.
Sukriani tampak semakin penasaran, apalagi saat ia tahu misteri hilangnya penari jaipong di berbagai surat kabar yang menuntunnya untuk mencari tahu apa yang terjadi di balik teror yang menghampirinya. Dengan bermodalkan nekat, ia mendatangi Nyi Imas (Dewi Gita), satu-satunya penari jaipong yang tersisa di kampungnya untuk meminta penjelasan, karena diyakini tahu sesuatu tentang teror tersebut.