Petani Ambon Resah, Harga Kopra Kembali Anjlok
AMBON — Para petani di Kota Ambon, Maluku, resah karena harga kopra di pedagang pengumpul kembali anjlok menjadi Rp4.500 per kilogram.
“Bagaimana tidak resah dengan harga kopra yang seperti begini, menyusul pekan lalu Rp4.800 per kg,” kata petani asal Desa Passo, Herman, di Ambon, Jumat (5/10/2018).
Harga kopra sejak Januari hingga akhir awal Oktober 2018 yang bervariasi Rp4.000-Rp4.900 per kg. “Beta (saya) resah karena sebenarnya hendak menjual kopra untuk membeli material bangunan untuk merampungkan rumah,” ujar Herman.
Dia mengakui kaget saat mengecek harga kopra di kawasan Pelabuhan Slamet Riyadi yang kembali anjlok mencapai Rp4.500 per kg. “Harga kopra terburuk yang pernah dialami para petani di Ambon,” katanya.
Harga kopra pada Agusts 2018 Rp10.800 per. Selanjutnya turun menjadi R8.800 per kg pada Januari 2018, kata Herman.
Salah seorang petani asal Desa Sepa, Kabupaten Maluku Tengah, Zairin, mengemukakan, kopranya sebanyak lima ton sudah dibawa ke Ambon sejak Agustus 2018 hingga saat ini belum dijual.
“Saya ini bagaikan pepatah ‘sudah jatuh tertimpa tangga’ karena tergiur harga kopra di Ambon melonjak. Namun, ternyata harus ‘gigit jari’ karena saat in hanya Rp4.500 per kg,” katanya.
Padahal, mengangkut kopra dari Sepa ke Ambon mengeluarkan ongkos besar, baik untuk transportasi maupun buruh.
“Kalau harga kopra anjlok seperti itu mau membelanjakan apa untuk dibawa pulang kepada keluarga di Sepa, termasuk menyimpan bagi kebutuhan pendidikan anak-anak,” kata Zairin.
Sedangkan, petani asal Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat Dominggus mengeluhkan anjloknya harga komoditas perkebunan tersebut pada beberapa bulan terakhir ini. “Bagaimana mau menjual kopra kalau harganya hanya Rp4.500 per kg,” ujarnya.