Pengurangan Pasokan Iran Berdampak Produksi Minyak OPEC, Terbatas

Kilang minyak lepas pantai, ilustrasi - Dok: CDN

LONDON — OPEC mencatat peningkatan produksi minyak terbatas pada September, survei Reuters menunjukkan, karena pengurangan pasokan Iran akibat sanksi-sanksi AS mengimbangi produksi yang lebih tinggi di Libya, Arab Saudi dan Angola.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang beranggotakan 15 negara itu memproduksi 32,85 juta barel per hari pada September, survei pada Senin (1/10) menemukan, naik 90.000 barel per hari dari tingkat direvisi Agustus dan tertinggi tahun ini.

Tetapi 12 anggota OPEC yang terikat dengan perjanjian pembatasan pasokan benar-benar memangkas produksi sebesar 70.000 barel per hari karena penurunan di Iran dan Venezuela, meningkatkan kepatuhan terhadap target pasokan hingga 128 persen dari revisi 122 persen pada Agustus, survei tersebut menemukan.

Harga minyak telah memperpanjang reli tahun ini karena ekspektasi sanksi-saksi terhadap Iran akan menguji kemampuan OPEC untuk mengganti kekurangannya, meskipun kelompok itu setuju pada Juni untuk memproduksi lebih banyak menyusul tekanan dari Presiden AS Donald Trump. Minyak Brent pada Senin (1/10) mencapai 83,32 dolar AS per barel, tertinggi sejak 2014.

“Situasi pasokan memang terlihat rapuh, karena setiap pengurangan tambahan seperti kemerosotan situasi di Venezuela akan memperketat pasokan minyak,” kata Norbert Rcker di Julius Baer.

Perjanjian OPEC pada Juni melibatkan OPEC, Rusia dan non-anggota lainnya kembali ke kepatuhan 100 persen dengan pengurangan produksi minyak dimulai pada Januari 2017, setelah berbulan-bulan kekurangan produksi di Venezuela dan di tempat lain mendorong kepatuhan di atas 160 persen.

Lihat juga...