Pemasaran Online Belum Dimanfaatkan Semua IKM di Sumbar
Editor: Mahadeva WS
PADANG – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat, dari 200 lebih jumlah Industri Kecil Menengah (IKM), yang ada di daerah tersebut, baru 20 persen yang memasarkan produknya secara online.
Kepala Disperindah Sumbar, Asben Hendri, mengatakan, mengingat perkembangan teknologi yang terjadi saat ini, IKM perlu memanfaatkan teknologi untuk membantu memasarkan produknya. Teknologi akan dapat mempermudah akses pemasaran. “Selama ini antara pembeli dan penjual haruslah saling bertemu saat bertransaksi. Hal itu secara tidak langsung dapat membatasi ruang gerak pemasaran. Sementara jika menggunakan online, siapapun boleh bertransaksi. Nah, hal ini lah yang perlu kita dorong, agar pelaku IKM bisa memanfaatkan teknologi yang ada,” ujar Asben Hendri, Rabu (24/10/2018).
Perlu adanya inovasi dalam upaya pemasaran produk IKM. Diperlukan kemampuan dan kemauan, untuk menerapkan pemasaran dengan pemanfaatan teknologi. “Selama ini pelaku IKM banyak memasarkan secara tradisional, dengan cara menjajakan ke warung-warung. Untuk itu, penerapan teknologi internet ini menjadi cara yang sangat berdampak kepada kemajuan IKM kita di Sumatera Barat,” jelasnya.
Menurutnya, pemasaran dengan cara tradisional, masih dapat dilakukan. Namun demikian, dengan tingginya jumlah masyarakat yang menggunakan teknologi informasi. Maka, penerapan pemasaran dengan teknologi informasi, sebuah kebijakan yang sangat tepat.
Artinya, pemasaran tidak harus meninggalkan cara tradisional. Tetapi, perlu ditambah, dengan cara memanfaatkan teknologi informasi. Di warung penjualan berjalan lancar, pemasaran secara online juga berjalan bagus. Dengan demikian, akan banyak sumber pemasukan dari hasil penjualan produk.