Menteri Luhut Minta Stakeholders Lingkungan Cari Solusi Bersama
NUSA DUA — Menko Kemaritiman, Luhut B Pandjaitan, meminta pemangku kepentingan (stakeholders) dan praktisi atau aktivis lingkungan untuk tidak saling menyalahkan, namun lebih baik mencari jalan keluar bersama-sama untuk mengatasi masalahnya.
“Setelah selama ini tidak terlalu diperhatikan, pemerintah sekarang berkomitmen untuk membenahi permasalahan yang ada, terutama di sektor lingkungan,” katanya dalam keterangan tertulis dari Biro Informasi Kemenko Kemaritiman yang diterima di Denpasar, Selasa (30/10/2018).
Disela-sela rangkaian Our Ocean Conference (OOC) di Nusa Dua, Bali, Menko Luhut melakukan serangkaian pertemuan dengan para pemangku kepentingan lingkungan hidup dari berbagai negara sejak Senin (29/10) siang.
“Bukan hanya sawit yang kami benahi, tetapi juga mangrove yang hampir hilang 50 persen-nya, kami juga sedang menangani perbaikan persoalan rumput laut dan kehutanan. Jadi, daripada saling menyalahkan lebih baik mencari jalan keluar agar lingkungan hidup tetap terjaga,” kata Menko Luhut.
Luhut menjelaskan bahwa program ini dipelopori oleh Presiden Joko Widodo. “Presiden sangat mendukung program replanting peremajaan kelapa sawit petani mandiri. Sekarang, penekanan kami adalah para petani mandiri. Kami juga memberi bantuan bibit unggul kepada petani sehingga panen mereka bisa meningkat pada kisaran 9-10 ton. Yang paling penting tidak ada lagi izin baru yang akan dikeluarkan pemerintah,” katanya.
Dalam pertemuan dengan Direktur Eksekutif Program Lingkungan PBB (UNEP), Erik Solheim, dan Presiden WWF Internasional Pavan Sukhdev, Solheim menyampaikan apresiasi kepada Indonesia yang telah banyak melakukan pemulihan masalah-masalah lingkungan hidup seperti mangrove, sawit, hutan, dan sebagainya.