Kampung Literasi Tukangan, Budayakan Gemar Membaca

Editor: Satmoko Budi Santoso

YOGYAKARTA – Sepintas suasana kampung RW 04 Tukangan, Tegalpanggung, Danurejan, Yogyakarta tampak seperti kampung di tengah kota pada umumnya. Namun, jika dilihat lebih jauh, kampung ini memiliki kultur budaya masyarakat yang tak ditemui di banyak kampung lainnya.

Pemandangan itu akan tampak terlihat saat sore hari sepulang sekolah, tepatnya di Taman Bacaan Harapan, yang menempati rumah salah seorang warga bernama Warini Widodo yang berlokasi di RT 20. Di tempat inilah, banyak anak mulai dari usia SD hingga remaja, berkumpul untuk melakukan kegiatan literasi.

Selain membaca buku bersama, mereka juga kerap menggelar berbagai kegiatan mulai dari menyusun mading, bedah buku, membuat keterampilan tangan, hingga berbagai kegiatan lain seperti diskusi dan sebagainya.

Warini Widodo penanggung jawab
Taman Bacaan Masyarakat Harapan (kedua dari kiri) bersama pengelola lainnya. Foto Jatmika H Kusmargana

Tak hanya itu, kegiatan literasi berbasis budaya seperti kesenian gejog lesung, karawitan hingga seni tari kontemporer yang dikelola remaja juga rutin digelar di kampung ini.

“Kampung Tukangan ini memang ditetapkan sebagai kampung literasi pertama di kota Yogyakarta sejak tahun 2017. Namun jauh sebelum itu, budaya literasi di masyarakat sudah ada sejak lama,” ujar penanggung jawab Taman Bacaan Masyarakat Harapan, RT 20 RW 04 Tukangan, Warini Widodo, Jumat (19/10/3018).

Budaya literasi di kampung Tukangan memang berpusat di Taman Bacaan Masyarakat Harapan yang dikelola Rini. Didirikan sejak tahun 2009 lalu, TBM Harapan yang awalnya merupakan perpustakaan pribadi ini memiliki sekitar 6000 judul buku.

Lihat juga...