Harga Minyak Jatuh Karena Penurunan Ekuitas dan Jaminan Pasokan Saudi
Minyak mengikuti aksi jual awal di Wall Street, karena kekhawatiran atas pertumbuhan laba perusahaan-perusahaan dan kekhawatiran tentang anggaran Italia, telah mendorong para investor berebut keluar dari pasar saham akhir-akhir ini.
Indeks MSCI, ukuran saham-saham di seluruh dunia pada satu titik merosot lebih dari dua persen dan mencapai titik terendahnya sejak September 2017.
“Kekhawatiran tentang apa yang terjadi di pasar saham dan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi telah merembet ke pasar minyak,” kata McGillian, menambahkan bahwa investor akan mengawasi dengan seksama untuk melihat apakah peningkatan produksi Arab Saudi terwujud dengan cepat.
Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih mengatakan pada sebuah konferensi di Riyadh bahwa pasar minyak berada di “tempat yang baik”, dan dia berharap produsen-produsen minyak akan menandatangani kesepakatan pada Desember untuk memperluas kerja sama guna memantau dan menstabilkan pasar.
“Kami akan memutuskan apakah ada gangguan dari pasokan, terutama dengan sanksi-sanksi Iran yang kian mendekat. Kemudian kita akan melanjutkan dengan pola pikir yang kita miliki sekarang, yaitu memenuhi setiap permintaan yang terjadi untuk memastikan para pelanggan puas,” ” kata Falih.
Falih mengatakan dia tidak akan mengesampingkan kemungkinan bahwa Arab Saudi akan memproduksi antara 1 juta hingga 2 juta barel per hari (bph) lebih besar dari tingkat saat ini di waktu mendatang.
Sanksi-sanksi AS terhadap minyak Iran dimulai pada 4 November dan Washington mengatakan ingin menghentikan semua ekspor bahan bakar Teheran, tetapi produsen minyak lainnya memproduksi lebih banyak untuk mengisi kesenjangan pasokan.