Dampak Gempa, Pembangunan Sport Tourism di NTB, Tertunda

Editor: Satmoko Budi Santoso

MATARAM – Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Andi Hadianto, mengatakan, akibat gempa bumi yang melanda NTB beberapa waktu lalu, banyak pembangunan sport tourism terpaksa harus ditunda.

“Pembangunan sport tourism banyak yang tertunda, karena anggaran yang ada dialihkan untuk membantu proses pemulihan masyarakat terdampak gempa,” kata Andi di Mataram, Jumat (26/10/2018).

Andi melihat, pengembangan potensi sport tourism di NTB pasca-gempa banyak tertunda. Hal itu karena banyak dana telah dialihkan untuk mendukung proses rekonstruksi dan rehabilitasi.

Meski demikian, sport tourism dalam pelaksanaan sebenarnya tidak membutuhkan biaya besar, karena biaya ditanggung peserta. Seperti even “Sembalun 100” yang sukses dan mampu menghadirkan 42 negara dengan 1000 peserta.

“Ini bisa menjadi sarana promosi yang efektif untuk mengenalkan Rinjani kepada dunia, termasuk potensi sport tourism di luar Pulau Lombok seperti di Pulau Ular Bima. Cocok untuk olahraga ekstrem Bike Camp atau Trail Run atau juga paralayang di Mantar yang telah mendunia,” tambahnya.

Termasuk Lomba Lari Maraton Mandalika Lombok yang akan dilaksanakan tanggal 4 November di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika Lombok.

Sebelumnya, Danrem 162 Wira Bhakti, Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, mengatakan, Lomba Lari Maraton Mandalika Lombok, selain diikuti atlet lari nasional juga internasional. Sejumlah negara juga akan ikut serta dalam acara Lomba Lari Marathon Lombok yang akan dipusatkan di kawasan Mandalika Lombok.

Selain atlet, Lomba Lari Maraton Mandalika Lombok juga akan diikuti jajaran aparat TNI, Polri, termasuk masyarakat, sehingga diharapkan akan berlangsung meriah dan sukses.

Lihat juga...