Bisnis Sablon Kaos di Sikka, Menjanjikan

Editor: Koko Triarko

MAUMERE – Usaha sablon, termasuk bisnis sablon kaos menggunakan mesin mulai menggeliat di kabupaten Sikka, seiring banyaknya kegiatan yang dilakukan organisasi pemerintah maupun swasta.
“Saat ini, bisnis printing kaos mulai meningkat seiring mulai banyaknya permintaan,” sebut Victoria Ginoveva Sumarni, pemilik usaha printing Gelur Oblong Maumere, Selasa (30/10/2018) siang.
Bahkan, saat ada yang meninggal, kata Victoria, keluarga atau rekan kerja almahrum meminta dibuatkan kaos yang bergambar wajah almahrum untuk dikenakan saat pemakaman.
“Terkadang dalam sebulan, saya bisa untung bersih mencapai Rp13 juta, bahkan lebih. Belum lagi saat ini sudah masuk tahapan kampanye Pemilu, sehingga sudah mulai ada Caleg yang memesan kaos bergambar wajahnya,” ungkapnya.
Victoria Ginoveva Sumarni, pemilik usaha printing Gelur Oblong Maaumere. -Foto: Ebed de Rosary
Bisnis kaos printing, menurut Victoria, semakin berkembang. Konsumennya bukan hanya dari kabupaten Sikka, tetapi  juga dari kabupaten lain di pulau Flores yang terdiri dari delapan kabupaten.
“Saya beruntung, sebab untuk mendesainnya ada adik ipar yang pernah mengenyam pendidikan di Denpasar soal desain, sehingga tidak kesulitan melayani pesanan sesuai keinginan pelanggan,” ujarnya.
Meski promosi produk lebih banyak dilakukan lewat media sosial, namun pemesanan banyak berdatangan setelah dirinya mengikuti pameran produk yang diselenggarakan pemerintah, termasuk saat bursa inovasi desa pertengahan Oktober, lalu.
“Saat kegiatan car free day setiap Sabtu, kami juga menjual produk kami dan semakin banyak masyarakat yang mulai mengenal produk kami dan memesannya. Tentunya, harus banyak kegiatan pameran yang perlu diadakan pemerintah daerah,” pesannya.
Syafrudin, salah seorang pemilik usaha sablon pun mengakui, selama masa pelaksanaan Pilkada bulan Juni 2018, bisinis cetak stiker hingga kaos mengalami peningkatan pesat, apalagi menjelang Pemilu 2019, ini.
“Kalau Pilkada kemarin, kami lebih banyak mencetak stiker dan baliho. Saat ini saja sudah ada yang pesan untuk sablon kaos bagi Caleg dan juga sablon stiker dengan jumlah yang relatif banyak,” bebernya.
Syafrudin pun berharap, agar pemerintah kabupaten Sikka bisa membantu anak-anak yang putus sekolah untuk diajari usaha sablon dan printing, agar mereka bisa bekerja di perusahaan printing atau sablon di Kota Maumere.
“Usaha ini kalau ditekuni memang mendatangkan penghasilan yang lumayan. Sebab, dalam enam bulan saja sudah bisa balik modal. Pemerintah harus bantu meminjamkan modal atau memberikan bantuan modal untuk usaha,” pesannya.
Syafrudin mengaku, setiap tahun sejak bulan Juni hingga Desember, pendapatan yang diterimanya bisa mnecapai Rp15 juta sampai  Rp20 juta  setiap bulannya, dan ini merupakan keuntungan bersih.
“Kalau musim Pilkada dan Pemilu, saya bisa untung hingga Rp50 juta untuk membuat spanduk dan sablon baju kaos bergambar calon, yang biasanya dipesan dalam jumlah di atas lima ribu lembar,” pungkasnya.
Lihat juga...