Anies Ganti Nama OK Otrip Jadi Jak Lingko
Editor: Mahadeva WS
JAKARTA – Pemprov DKI Jakarta, mengganti nama sistem integrasi transportasi OK Otrip (One Karcis One Trip) menjadi Jak Lingko. Penggantian nama menjadi lingko untuk mencerminkan jejaring rute integrasi transportasi antarmoda di Jakarta.
“Kita ingin gunakan kata lingko ini menjadi sistem transportasi terintegrasi. Bayangannya seperti jaring laba-laba. Jaring laba-laba itu bisa nyambung, dari rute mana pun bisa, dari titik mana pun ke titik mana pun dalam jaringan ini,” kata Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (8/10/2018).
Dengan nama lingko, Pemprov DKI berencana, mengintegrasikan semua jenis moda transportasi, baik angkot, transjakarta, hingga transportasi berbasis rel seperti Light Tail Transit (LRT) dan Mass rapid Transit (MRT). “Tersambungkan, transportasi moda angkutan umum massal yang mikrobus, medium, yang besar, LRT, MRT, tersambung semua. Sehingga kita merasakan kota yang jalur transportasinya seperti jejaring dan jejaring lainnya,” jelasnya.
Untuk saat ini, Jak Lingko baru mengintegrasikan angkot dengan transjakarta. Dengan adanya Jak Lingko, nama OK Otrip tidak digunakan lagi. “Percobaan kemarin dengan OK Otrip berjalan dengan baik, sistem terintegrasi, it works. Fase kedua sekarang kita laksanakan sama-sama, dengan sebuah nama yang baru yang mencerminkan integrasi,” ucapnya.
Jak merupakan singkatan dari Jakarta. Sementara lingko diambil dari bahasa Nusa Tenggara Timur, lingko adalah sistem terintegrasi, seperti jejaring yang digunakan untuk distribusi air di sawah. “Karena itu istilahnya lingko, sawah yang terintegrasi. Kita ingin gunakan kata lingko ini menjadi sistem transportasi terintegrasi. Bayangannya seperti jaring laba-laba. Jaring laba-laba itu bisa nyambung, dari rute mana pun bisa, dari titik mana pun ke titik mana pun dalam jaringan ini,” jelasnya.