Ambeien Bukan Penyakit Keturunan

Editor: Koko Triarko

General Surgeon RS Cendana dr. Lucia Nirmalasari Sp.B, Fics, Finacs. -Foto. M. Fahrizal
JAKARTA – General Surgeon, RS Cendana, dokter Lucia Nirmalasari, Sp., B., FiCS., FINACS.,  menjelaskan terkait penyakit ambeien atau wasir, bahwa seringkali orang datang dengan membawa keluhan keluar benjolan dari anus, dengan bisa disertai darah maupun tidak.
Jika sudah sangat mengganggu sekali, ambeien akan datang dengan sangat nyeri, karena benjolan itu tidak dapat masuk. Hal-hal itulah yang menjadi emergency, dan harus segera ditangani.
“Benjolan yang terjadi itu disebut pleksus hemoroid. Istilahnya pleksus hemoroid yang kendor, jadi dia turun ke bawah, sehingga kita merasakannya seperti ada benjolan. Tetapi, sebenarnya untuk normalnya tidak gombyor sampai ke bawah. Karena adanya rangsangan terus-menerus, baik itu internal maupun ekternal, maka bisa jadi turun ke bawah, kendor,” jelasnya, Kamis (11/10/2018).
Menurutnya, penyebab ambeien yang paling sering memang dari faktor asupan. Ketika seseorang asupannya rendah, otomatis seratnya akan berkurang. Ketika kurang serat, feses yang terbentuk akan lebih keras.
Sehingga, ketika proses defekasi atau BAB akan memerlukan power yang lebih, perlu mengeden. Dari situlah, sekali, dua kali, jika terus-terusan bisa berisiko timbulnya ambeien.
Kedua, yakni pada wanita hamil ketika memasuki trimester ketiga, si kepala bayi sudah masuk sampai bawah sampai ke panggul, otomatis dia akan menekan pembuluh darah yang ada di sekitar, sehingga menimbulkan rangsangan ke otak, di mana prosesnya akan mengeden juga. Jadi, untuk timbul ambeiennya itu jauh lebih besar.
“Bisa dikatakan, gejala yang cepat menimbulkan ambeien itu dari asupan makanan, faktor intrinsik dan ekstrinsik,” jelasnya.
Untuk pencegahan agar terhindar dari ambeien, dr. Lucia mengatakan, sangat gampang. Jika penyebabnya dari asupan, otomatis harus memperbaiki asupan dengan mengkonsumsi makanan berserat, seperti sayur-sayuran, dan diimbangi dengan buah-buahan. Dengan asupan yang baik, minum cukup, adanya aktivitas berolahraga, itu sangat bagus untuk hemoroid.
“Buah pepaya dan buah naga merah bagus untuk membantu kita terhindar dari ambeien,” ucapnya.
Rumor yang beredar di masyarakat luas mengenai cara mengobati ambeien sangat bervariasi, mulai dari herbal, sayur-sayuran, buah-buahan. Tetapi, dr. Lucia menegaskan, metode dengan menelan cabai rawit tiga butir itu tidak benar, dan tidak disarankan.
“Karena hemoroid itu tidak akan hilang dengan makan cabai rawit atau yang lain. Justru disarankan menghindari yang pedas, ketika mengkonsumsi yang pedas, feses yang keluar akan terasa panas, sehingga akan menyebabkan ambeien yang semakin besar,” jelasanya.
Menurutnya, metode pengobatan untuk ambeien, tergantung dari derajat, jikalau masih kecil benjolannya (grade 1 atau 2), bisa diperbaiki pola hidup dengan pasien dianjurkan melakukan pola hidup sehat, makan makanan berserat, minum air putih hangat, mengurangi makanan yang mengandung pedas.
Sedangkan jika sudah memasuki grade 3 dan 4, sudah tidak bisa pakai pola seperti itu, otomatis menggunakan tindakan yang lebih lanjut, yaitu dengan sistem mengambil, dalam arti pembedahan, hemoroidektomi.
Ia menjelaskan, ada dua cara  yang bisa dilakukan dalam pembedahan. Pertama, dengan cara konvensional, yang artinya diambil dengan cara biasa. Kedua, bisa dengan stepler hemoroidektomi, diambil secara keseluruhan hemoroid tersebut tanpa ada rasa nyeri.
Setelah dilakukan stepler hemoroidektomi, pasien akan merasakan nyeri lebih berkurang, dan sudah bisa langsung beraktivitas, serta lama perawatannya jauh lebih berkurang.
“Ambeien bukan penyakit turunan. Ambeien ini tergantung dari si individu sendiri, dengan menjaga kesehatan diri sendiri, untuk bertanggung jawab terhadap tubuh kita sendiri,” pungkasnya.
Lihat juga...