356 Warga Sikka Menderita Penyakit Kaki Gajah

Editor: Satmoko Budi Santoso

“Untuk tahun 2015 saja, dari jumlah penduduk sebanyak 309.146 jiwa, yang meminum obat filariasis hanya 143.428 orang saja atau 46 persen saja. Sementara tahun 2016 dari jumlah penduduk yang terdata sebesar 263.270 orang yang minum obat berjumlah 232.741 atau 88,4 persen,” ungkapnya.

Untuk jumlah sasarannya, terang Harlin, tahun 2015 sebanyak 296.689 orang serta tahun 2016 dan 2017 sebesar 263.270 orang. Untuk itu Dinas Kesehatan kabupaten Sikka terus gencar melakukan pemberian obat pencegahan penyakit menular kaki gajah di sekolah dan tempat umum.

“Untuk sekolah dan Puskesmas memang hampir semua sudah mencapai target lebih dari 80 persen. Namun untuk sekolah yang belum, akan dilakukan tahun 2018 ini,” terangnya.

Penyakit kaki gajah, kata Harlin, bagi warga desa sering dikaitkan dengan kutukan atau karena santet. Akibat ketidaktahuan sehingga pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat di pelosok desa.

“Memang sudah banyak masyarakat yang paham soal penyakit ini setelah mendapatkan sosialisasi dan membaca poster serta selebaran yang dibagikan di Puskesmas. Apalagi saat ini ada iklan di televisi sehingga masyarakat juga semakin paham,” tuturnya.

Lihat juga...