Yang Dimimpikan Bung Karno, Yang Datang Pak Harto

Oleh Mahpudi, MT

Pak Subianto, petugas teknisi kendaraan yang menjadi saksi sejarah perjalanan Incognito Pak Harto, berkisah bahwa jalan-jalan masih banyak berupa bebatuan, dengan debu-debu beterbangan setiap kali dilintasi kendaraan. Jangan heran bila setiap kali kendaraan berhenti, Pak Harto dan tim Incognito 1970 saat itu, sering mendapati tubuhnya dipenuhi debu.

Pak Harto saat berkunjung di penggilingan padi Palahan, Karangsari, Ngawi, 24 Juli 1970 – Foto: Repro

Meski begitu, seperti disaksikan oleh Pak Subianto, sama sekali tak luntur semangat Pak Harto untuk menemui rakyatnya. Pak Harto, dengan senyumnya yang khas, turun dari kendaraan. Saat itu, tanpa ragu, Pak Harto berbincang dengan rakyatnya yang berkerumun di tepi jalan.

Pada beberapa titik wilayah, Pak Harto singgah untuk meninjau keadaan, terutama di tempat-tempat di mana ada aktivitas pertanian. Terlihat dari album foto, Pak Harto singgah di sebuah penggilingan padi yang berada di Desa Falahan, Karangsari, Ngawi. Tempat berikutnya yang dikunjungi Pak Harto, yaitu kantor Dinas Pertanian Rakyat Kecamatan Padangan, Bojonegoro. Selain itu, Pak Harto juga singgah di Kantor Ikatan Karyawan Brawijaya yang berada di Desa Banjarejo.

Pak Harto ketika berkunjung di Dinas Pertanian Rakyat Kecamatan Padangan, Bojonegoro, 24 Juli 1970 – Foto Repro

Kehadiran Pak Harto yang tiba-tiba di kantor Dinas Pertanian Rakyat Padangan saat itu, ternyata masih memberi kesan mendalam bagi keluarga Ruslan yang berhasil ditemui oleh tim ekpedisi napak tilas Incognito Pak Harto. Sebagaimana dituturkan oleh Rusmiati (puteri ke-4 Ruslan) kepada tim ekspedisi yang berhasil menemuinya pada 8 Juni 2012.

Lihat juga...