Tambahan Bonus Peraih Medali Asian Games Batal Diberikan

Editor: Mahadeva WS

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Ratiyono - foto Lina Fitria

Ratiyono menyebut, besaran bonus atlet dari negara tetangga nilainya lebih kecil dari Indonesia. Bahkan, atlet dari Jepang tidak mendapatkan bonus. “Jepang justru tidak memberikan bonus, karena membela negara adalah suatu kehormatan tiap warga,” tandasnya.

Pemerintah Indonesia sudah memberikan bonus sebesar Rp1,5 miliar. Sementara, Pemerintah Filipina memberi bonus Rp1,6 miliar untuk atlet. Di Hong Kong, bonusnya sebesar Rp3,5 miliar dan di Malaysia bonusnya Rp280 juta. “Kemudian Korea Selatan (bonusnya) bebas wajib militer karena dia sudah membela negara. Mungkin nilainya lebih daripada mengikuti wajib militer, itu penghargaan negara kepada warganya,” ujar Ratiyono.

Atas pertimbangan itu, akhirnya Pemprov DKI tidak jadi menambah bonus atlet. Selain itu, dia mengingatkan bahwa atlet juga sudah mendapat bonus dari pemerintah pusat sampai Rp1,5 miliar.

Sebelumnya, Pemprov DKI berencana mengajukan penambahan bonus untuk atlet berprestasi di Asian Games 2018. Hal tersebut disampaikan Pemprov DKI Jakarta ke DPRD dalam rapat Kebijakan Umum Perubahan Anggaran-Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) 2018.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memastikan, bonus akan tetap diberikan. Namun Anies belum mau mengungkapkan kepastian nominal yang akan diberikan. “Iya nanti kita kasih, (nominalnya) surprise,” kata Anies di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (7/9/2018).

Wakil Ketua Badan Anggaran DPRD DKI, M Taufik mengatakan, Pemprov DKI mengusulkan bonus peraih medali emas Asian Games menjadi Rp750 juta dari sebelumnya Rp300 juta.

Lihat juga...