Peserta TdS 2018 Diprediksi Meningkat dari 2017
Editor: Satmoko Budi Santoso
Sebelumnya, pada saat rapat Koordinasi Teknis TdS 2018, Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit menyebutkan, TdS adalah harga diri masyarakat Sumatra Barat dalam kegiatan promosi daerah di dunia internasional. Pada tahun ini, TdS memasuki tahun ke sepuluh penyelenggaraan.
“TdS merupakan event internasional yang mampu membawa Sumatra Barat diketahui banyak orang di seluruh dunia. Kepercayaan telah diberikan oleh Kementerian Pariwisata RI dalam memajukan pariwisata Indonesia khususnya Sumbar, dari tahun ke tahun mampu mendongkrak kunjungan wisata. Untuk itu, diharapkan pada tahun 2019 nanti, semua kabupaten dan kota yang ada di Sumbar dapat, kecuali Kabupaten Mentawai,” terangnya.
Untuk itu, ia mengajak semua stake holder senasib sepenanggungan bahwa program tersebut harga diri Sumbar. Ia juga berharap di 2019 semua kabupaten dan daerah lain ikut. Sebab, saat ini Sumbar tengah melakukan pengembangan pariwisata di daerah masing-masing. Seperti Solok Selatan, sekarang mengembangkan rumah gadang, menurutnya TdS bisa lewat di sana sehingga rumah gadang bisa dilewati.
“Ini kan peluang untuk memperkenalkan daerah. Tapi karena ada pertimbangan dari bupati masing-masing mengenai anggaran ya saya mengharapkan di tahun 2019 nanti, bisa semuanya mengikuti TdS. Ini harga diri Sumbar,” tegasnya.
Nasrul mengakui, kendala dari kabupaten yang tak bisa mengikuti TdS terkait anggaran, akan tetapi menurutnya hal tersebut dapat dibicarakan. Dengan adanya kabupaten yang tak mengikuti pelaksanaan TdS, ia mengatakan, akan berpengaruh terhadap penonton.
“TdS ini dinilai dari banyaknya penonton. Saya minta 16 Kabupaten/Kota sebanyak-banyaknya masyarakat hadir untuk melihat dan ini termasuk evaluasi,” pintanya, sembari menyebutkan kesiapan TdS sudah mencapai 80 persen.