Olahan Jeruk Mantan Pramugari ini Ikut Dipasarkan di Singapura

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

“Jadi pertama kupas dulu, keluarkan biji dan lainnya,” kata Rini singkat.

Untuk produk jenis manisan itu berasal dari kulit jeruk sendiri. Sedangkan sirup berasal dari serabut yang ada di dalam jeruk.

Beberapa produk Rini mulai dari manisan, dan sirup di atas meja standnya. Foto: Yogi Eka Sahputra

Kegigihan Rini untuk menciptakan produk tersebut tidak sia-sia. Meskipun dalam proses perkenalan saat ini omsetnya mencapai 10 juta dalam satu bulan. Hal itu masih dilakukannya sendiri dan beberapa anggota keluarga lainnya.

“Ya saat ini yang penting perkenalan dulu,” katanya.

Pemasaran yang dilakukan Rini tidak muluk-muluk. Bahkan hingga ke Singapura. “Ada teman di sana (Singapura) jadi kalau dia balik bawa ini,” katanya.

Bahkan produk tersebut sudah diletakkan di beberapa toko yang ada di Singapura. Selain itu, pemasaran juga dilakukan Rini di Batam sendiri, produknya sudah ada di toko oleh-oleh yang berada di Nagoya Batam.

“Jadikan orang Singapura suka manisan kayak gini, Alhamdulillah lancar terus,” katanya. Begitu juga pemasaran via online juga dilakukan Rini.

Produknya sudah memiliki izin dinas kesehatan, sedangkan label halal masih dalam proses perizinan.

Setiap produk dijual dengan harga berbeda. Misalnya untuk manisan dalam kemasan ia jual Rp15.000 isi 150 gram, sedangkan sirup jenis original maupun campuran dijual dengan harga Rp35.000 per botol.

Lihat juga...