Jauhkan Rabies, Jaga Populasi Anjing Kintamani
Editor: Satmoko Budi Santoso
DENPASAR – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, terus berupaya mendorong agar Anjing Kintamani dijaga populasinya.
Oleh sebab itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, Ir. I Putu Sumantra, meminta untuk tetap menyelamatkan anjing Kintamani dengan terus merawat secara baik.
“Jangan sampai di daerah asalnya di Bangli, terdapat banyak kasus rabies. Oleh sebab itu di daerah tersebut, bagi para pecinta anjing Kintamani, mari bersama-sama amankan dari menyebarnya virus anjing rabies,” kata Putu Sumantra, Senin (17/9/2018).
Selain itu, Sumantra juga mengusulkan agar pemilik anjing dan komunitas pemilik anjing Kintamani yang tinggal di Bangli membuat langkah-langkah inovatif. Misalnya, membuat sebuah event, dalam event tersebut menampilkan berbagai jenis anjing Kintamani serta kemampuan yang dimiliki.
Tujuannya, kata Sumantra, adalah untuk semakin membumikan anjing yang memiliki ciri-ciri bulu lebat di bagian lehernya ini.
“Nah dengan begitu bagi para pecinta anjing, maka akan datang berbondong-bondong ke Bangli untuk melihat bahkan membeli anjing itu. Kan akan semakin terkenal itu, kalau memang asli Bali,” imbuhnya.
Menurut data yang ada, populasi anjing Kintamani di daerah asalnya berjumlah sekitar 2.300-an lebih dari jumlah total 8.500 populasi anjing yang ada. Selain itu, anjing Kintamani juga banyak ditemukan di luar Kabupaten Bangli seperti Denpasar, Buleleng dan daerah lain di Bali.
“Bahkan, menurut informasi, anjing dengan kualitas bagus kebanyakan dipelihara di luar pulau Bali seperti Surabaya, Jakarta dan kota-kota besar lain di Indonesia,” pungkasnya.