Jalan Tol IV: Kami Tidak Dapat Hanya Menunggu
Oleh Siti Hardijanti Rukmana
Saya tidak menolak, tapi untuk memenangkan dalih saya, saya sampaikan: “ Saya lebih mengutamakan kemampuan dan semangatnya pak. Walaupun Djoko masih muda, saya yakin dia mampu menerima tugas dan menyelesaikan dengan baik.”
Akhirnya saya mendapatkan izin dari Bina Marga, untuk meminjam Djoko.
Ketika saya secara resmi menerima dia, saya katakan padanya : “Djoko, saya pertaruhkan kepala saya untuk mendapatkan kamu, mulai hari ini, kepala saya ada di tanganmu. Kalau kamu gagal menyelesaikan proyek ini, maka melayang pula kepala saya.”
Dia memandang saya dengan tatapan yang kuat, lalu mengangguk takzim sambil berkata :”Terima kasih atas kepercayaan ibu. Saya tak akan pernah menyia-nyiakan tanggung jawab besar ini.”
Djoko Ramiaji M.Sc., dalam usia 33 tahun, resmi menjadi Pimpinan Proyek jalan toll Cawang Tanjung Priok.
Untuk mendampingi Djoko, kami tunjuk:
- Ir. F.X Joko Purwanto, usia 32 tahun, sebagai wakil Pinpro
- Arie Prabowo M.Sc. , usia 30 tahun, Manager Divisi Pengendalian merangkap, Manager Divisi Penyiapan Operasi dan Logistik
- Ir Thamrin Tanjung, 39 tahun , General Super intendance, yang mengkoordinir secara harian ketiga kontraktor.
- Dipl. Ing Bambang Soeroso, 37 tahun, managerial Pusat. Untuk anak muda yang satu ini, saya tahu persis dedikasi dan kecintaannya pada bangsa dan Negara Indonesia.
Dan masih banyak lagi deretan anak-anak muda yang kami rekrut, untuk ikut membangun jalan Toll Cawang Priok. Saya mohon maaf pada yang tidak sempat tertulis namanya.

Sahabat,
Kami tidak anti terhadap para pakar senior. Justru beliau-beliau, kami tempatkan pada jajaran konsultan kami, untuk mengawasi dan sekaligus memberikan ilmunya pada generasi muda Indonesia. Dengan demikian, regenerasi bidang teknologi akan tercapai secara baik dan penuh rasa tanggung jawab.