Jalan Tol III: Perjuangkan Harapanmu dan Kawan-kawanmu

Oleh: Siti Hardijanti Rukmana

Di tengah malam, dalam sholat tahajutku yang Alhamdulillah saya lakukan tiap malam, saya memohon petunjuk pada Illahi, apa yang harus saya lakukan.

Pagi harinya, tiba-tiba terlintas di benak saya, kenapa tidak memakai sindikasi Bank dalam negeri, dan harus Bank-bank yang besar. Terima kasih ya Allah atas petunjuk-Mu……

Segera saya berangkat, ke tiga Bank yang menjadi pilihan saya, yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya dan Bank Rakyat Indonesia. Saya menghadap Direktur Utamanya, saya jelaskan masalah yang saya hadapi. Di luar dugaan saya, ke tiga Bank tersebut siap ikut dalam kredit sindikasi antara ke tiga Bank tersebut. Subhannallah, Tuhan selalu menyertai perjuangan kami, dalam membuktikan bahwa kaum muda Indonesia mampu melaksanakan proyek-proyek besar, bila diberi kesempatan.

Saya kembali ke kantor dengan perasaan lega. Kini giliran konsorsium untuk melakukan perhitungan ulang secara marathon dan tak kenal lelah, karena batas waktu penyerahan tender tinggal dua hari. Semangat mereka tergugah mendengar saya berhasil mendapatkan pendana yang baru. Bambang Soeroso, selaku koordinator, mengkonsinyir semua staf inti, yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu, untuk menyelesaikan tugas mereka hingga tuntas.

Berita gagalnya konsorsium memperoleh pembiayaan dari Taspen, disambut gembira oleh para pesaing kami, yang dari luar negeri. Mereka menganggap, konsorsium tidak akan mampu menyerahkan dokumen tender tanpa dukungan Taspen. Jadi mereka telah mencoret kami dari daftar pesaing mereka.

Baca juga: Jalan Tol I: Saya Memilih Bersama Kaum Muda

Akhirnya, berkat doa keluarga kita masing-masing dan karena ridho Allah SWT, tim konsorsium dapat menyelesaikan perbaruan usulan proyek, tepat di hari terakhir batas penyerahan.

Lihat juga...