Jaga Keanekaragaman Hayati, Galakkan Konservasi Pohon Langka
Gerakan itu diperlukan karena pembangunan saat ini sudah melakukan kegiatan yang mengurangi pohon, pembangunan perumahan, pabrik, dan jalan tol. Penanaman dilakukan supaya ada keseimbangan di alam.
“Jika ini menjadi sebuah gerakan yang bagus ke depannya,” kata Arif.
Direktur SEAMEO Biotrop, Irdika Mansyur mengatakan, budaya menanam pohon bagi masyarakat Indonesia masih relatif rendah.
Jika ada pohon yang memiliki pemanfaatan ekonominya tinggi, kata dia, cenderung dieksploitasi. “Kalaupun ditanam hanya jenis-jenis yang dikenal saja, seperti mahoni, sengon, dan jati, padahal itu bukan pohon asli kita,” katanya.
Ia mengatakan, sejumlah pohon seperti kayu besi dan meranti yang jarang ada orang menanamnya.
Ia juga mengatakan, bahwa pohon cendana sebagai yang terbagus di dunia adalah milik Indonesia. Akan tetapi, kebun cendana terluas saat ini ada di Australia. Tidak hanya menanam cendana, Australia juga menjadi produsen kayu dan ekstrak minyak cendana yang besar di dunia.
Gerakan itu, kata dia, untuk mendorong masyarakat membudayakan menanam pohon-pohon lokal Indonesia yang jenisnya bagus, agar tidak hanya dieksploitasi tetapi juga diperbanyak penanamannya.
“Jadi harus mulai membudayakan bagaimana jenis-jenis pohon kita bernilai tinggi ini kita budidayakan,” kata Irdika. Sebagian jenis pohon yangka yang ada di Indonesia sudah masuk dalam daftar yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehuatanan (KLHK) Nomor P.92/MENLHK/SETJEN/KUM.1/8/2018 tentang perubahan atas Peraturan Menteri LHK Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang dilindungi dan masuk dalam daftar IUCN.