Industri Pakan Ternak Terkendala Bahan Baku

Biji jagung milih satu warga Kabupaten Lombok Tengah nampak sedang dijemur. Foto : Turmuzi

BOGOR — Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar kuliah umum Kemin Industri tentang industri pakan ternak Indonesia, di Kampus Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/9/2018).

Dalam kuliah umum tersebut dipaparkan bahwa industri pakan ternak Indonesia terkendala bahan baku.

“Indonesia sebenarnya bisa menghasilkan industri pakan ternak yang sehat, aman dan berkelanjutan,” kata Wakil Dekan Fakultas Peternakan IPB, Dr Rudy Afnan. Tapi, lanjutnya, bahan baku pakan ternak salah satunya jagung khusus ternak belum mencukupi untuk industri.

Kuliah Umum Kemin Industri bertemakan “Recent Issue in Feed Technology and Animal Nutrition for Healthy and Safe Animal Product” membahas lebih dalam tentang tantangan dan peluang industri pakan dalam negeri.

Menurut Rudy, selama ini ketersediaan jagung untuk bahan baku pakan hanya terdapat di beberapa wilayah di Indonesia dan hanya cukup untuk mencukupi kebutuhan wilayah tersebut saja. Swasembada jagung ternak hanya ada di Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Barat. Sementara sentra produksi pakan ternak ada di wilayah Sumatera Utara.

Kondisi ini menyebabkan biaya angkut bahan baku jagung ternak dari beberapa wilayah tersebut ke sentra produksi di Sumatera Utara relatif sangat mahal jika dibanding biaya mengimpor bahan baku dari luar negeri.

“Jika biaya angkut mahal, biasanya 20 persen dari total biaya dibebankan pada konsumen,” katanya.

Sementara itu, lanjutnya, kebijakan larangan penggunaan antibiotics growth promoter (AGP) untuk pakan ternak ayam di Indonesia yang dikeluarkan pemerintah beberapa waktu lalu, memang harus didukung.

Hanya saja perlu dipikirkan, dicarikan penyediaan bahan pengganti AGP, yang selama ini belum bisa diproduksi dalam skala besar. Ia mengatakan, bahan pengganti AGP sebenarnya bisa dengan ‘single factor’ yakni herbal maupun probiotik. Namun, seperti yang dilakukan di IPB, baru mampu dibuat dalam skala laboratorium.

Lihat juga...