Seribu Rumah dalam Seminggu untuk Korban Gempa

Sebuah rumah yang dbuat dalam waktu 6 jam oleh 6 orang biasa, dengan biaya murah tak lebih dari Rp.6 jutaan, dan bisa dikembangkan oleh penghuni. Rumah tersebut beratap seng, dinding kayu, lantai semen, ukuran 4×5 meter, dan beranda 2×4. Rumah model ini pernah disumbangkan masyarakat Semarang kepada pengungsi di Desa Meunasah Bak-u, Leupung, Aceh Besar.

Budi kembali menandaskan, Rumah AB-6 yang mudah, murah, cepat dan bisa tumbuh adalah opsi yang tepat bagi korban gempa. Budi menyebut, pihaknya juga siap untuk pimpin tim secara sukarela membangun Rumah AB-6 di Lombok.

“Pengerjaan Rumah AB-6 ditargetkan dalam sepekan bisa selesai. Dengan biaya perumah cukup Rp.6 juta. Dibuat oleh 6 warga per-grup, dan tiap rumah bisa selesai dalam waktu 6 jam. Setidaknya, juga dapat diestimasi, dalam sepekan 1000 rumah dapat dibangun,” sebut Budi.

Menurut Budi, Rumah AB-6 ini bisa dibuat dalam waktu 6 jam oleh kelompok 6 warga penerima yang akan membangun satu persatu rumah mereka, secara bergantian. 6 jam adalah pembuatan semua termasuk pelantaian dan pemasangan seng.

“Pembuatannya relatif mudah sehingga dengan melihat demonya saja setiap warga bisa langsung membuatnya sendiri. Untuk itu mereka akan diperlihatkan demo pembuatan 1 rumah oleh instruktur dan kemudian mereka membuat sendiri dengan supervisi saja,” jelas Budi.

Menurut Budi, Rumah AB-6 ini tahan gempa karena ringan dan pada setiap sisinya menggunakan penyilang sehingga menjadikan dinding kokoh dan rigid. Rumah ini juga tidak besar, karena sebagai hunian cepat, tetapi sangat memungkinkan dikembangkan oleh penghuni menjadi sesuai yang diperlukan.

Lihat juga...