Sandang Disabilitas tak Halangi Ayu Tekuni Batik

Ilustrasi membatik -Dok: CDN

BOYOLALI – Seorang perajin batik tulis warga RT 01 RW 01 Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Ayu Tri Handayani (27), dengan keterbatasan anggota tubuh tetap berkarya untuk orang banyak dan dapat menghasilkan uang jutaan rupiah.

“Bagi saya dengan keterbatasan hanya memiliki dua kaki saja masih bisa berkarya dengan membuat batik tulis yang banyak diminati masyarakat,” kata Ayu Tri Handayani, di Boyolali, Kamis.

Menurut Ayu Tri Handayani, berawal dari hobi belajar membatik saat di bangku SMP di Yayasan Pendidikan Anak Cacat (YPAC) Surakarta, kini terus ditekuni sebagai bisnis yang dapat menghasilkan pendapatan untuk keluarga.

Bahkan, kata Ayu, dirinya dengan cara pembatik tulis tersebut juga mempunyai keinginan untuk melestarikan salah satu warisan budaya Indonesia itu, di tengah masyarakat.

Dia mengatakan, meskipun dirinya seorang disabilitas dengan kedua tangan tidak sempurna, tetapi tetap semangat dengan kedua kaki, menciptakan sebuah karya seni membatik sejak mulai menggambar corak di sebuah kain putih, memberikan bahan batik malam, memberikan warna, hingga siap dipasarkan.

“Saya bisa mandiri tidak menggantungkan orang lain. Saya membatik dengan kaki, tetapi hasilnya dapat dinikmati orang banyak,” kata Ayu memberikan semangat warga disabilitas lainnya untuk berkarya.

Ayu mengatakan, butuh waktu hingga empat hari untuk membuat batik tulis lembar atau ukuran 2 meter atau tergantung tingkat kerumitan corak batik. Corak batik yang dibuat antara lain Kate Mas, Sejatik Ati, dan Sekar Katya.

Menurut dia, soal harga batik tulis yang diproduksi bisa dijual antara Rp2 juta per lembar hingga Rp15 juta per lembar, tergantung kualitas dan kerumitan corak batik. Pemasaran batik melalui pameran di Indonesia dan online.

Lihat juga...