Posdaya Tarusan Jaya Punya 7.500 Pisang Jantan

Editor: Mahadeva WS

Ketua Umum Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Provinsi Sumatera Barat Nevi Zuairina/Foto: M. Noli Hendra

Ketua Umum LKKS Provinsi Sumatera Barat, Nevi Zuairina mengatakan, upaya yang dilakukan oleh Posdaya Tarusan Jaya, suatu hal yang patut diapresiasi. Sistem keuntungannya dari usaha tersebut berbalik, dari petani dan dijalankan oleh pedagang. “Soal pembimbingan terkait persoalan yang dihadapi, akan kita bantu. Karena program kita dari LKKS pembinaan Posdaya rutin dilakukan setiap bulannya ke berbagai Posdaya di Sumatera Barat,” jelasnya.

Pembinaan yang dilakukan diantaranya, memberikan solusi terkait persoalan yang dihadapi oleh Posdaya. Misalnya, persoalan minimnya kesadaran masyarakat menjaga lingkungan. LKKS memberikan cara kepada Posdaya, tentang menyosialisasikan pentingnya menjaga lingkungan. Hal ini mengingat peran Posdaya di desa menjadi ujung tombaknya atau perpanjangan tangan dari pemerintah.

LKKS merupakan lembaga non pemerintah, bersifat terbuka, independen serta mandiri. Keberadaanya dibentuk ditingkat nasional, provinsi maupun kabupaten dan kota, giat melakukan koordinasi, dalam rangka pengentasan dan pengurangan dampak kemiskinan. Untuk itu, LKKS fokus melakukan pembinaan.

“Setiap daerah di Sumatera Barat ini beragam persoalan masyarakatnya. Jadi semenjak dibentuknya Posdaya di Sumatera Barat melalui kerjasama Yayasan Damandiri ini, kalau yang tinggal di kawasan pinggiran pantai, kebanyakan persoalan kebersihan, seperti tidak mempunyai jamban yang bersih. Kalau yang tinggal di kawasan daerah perbukitan, persoalannya ekonomi. Hal ini telah kita pelajari, makanya LKKS fokus melakukan pembinaan,” sebutnya.

Lihat juga...