Sampai 2030, 66 Ton Makanan Dibuang Setiap Detik
NEW YORK – Jumlah limbah makanan setiap tahun bertambah, pertumbuhannya mencapai sepertiga dalam 12 tahun. Dengan demikian, sampai 2030, akan ada 66 ton makanan hilang atau dibuang di setiap detik-nya.
Perhitungan tersebut dituliskan dalam laporan oleh satu perusahaan Amerika, Boston Colsulting Group. “Sampai 2030 limbah dan hilangnya makanan per tahun akan mencapai 2,1 miliar ton dengan nilai 1,5 triliun dolar AS,” kata laporan tersebut, Sabtu (25/8/2018).
Dengan kondisi tersebut, Boston Colsulting Group memperingatkan, reaksi global terhadap limbah makanan yang terkotak-kotak dan tidak memadai. Dan masalah tersebut akan berkembang dengan tingkat yang mengkhawatirkan. “Setiap tahun, 1,6 miliar ton makanan dengan nilai 1,2 triliun dolar AS hilang atau mengalir ke tempat limbah. Dan masalah ini terus berkembang,” jelas laporan tersebut.
Boston Colsulting Group menyebut, volume makanan yang hilang dan menjadi limbah akan naik 1,9 persen per tahun. Hal itu terjadi dari 2015 sampai 2030. Sementara nilai nilai dolar akan mengalai kenaikan 1,8 prsen.
Sementara itu, di negara berkembang, limbah makanan terjadi selama proses produksi. Sedangkan di negara maju, kebanyakan limbah dihasilkan oleh pengecer dan konsumen. “Seringkali membeli terlalu banyak makanan, atau makanan yang tidak memenuhi standard estetika,” tulis laporan tersebut.
Organisasi Makanan dan Pertanian PBB (FAO) memperkirakan, hilangnya makanan dan limbah makanan, sama dengan delapan persen dari buangan gas rumah kaca global. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, PBB telah menetapkan sasaran guna, mengurangi sampai setengah limbah makanan per kapita global. Serta mengurangi jumlah makanan yang hilang, sepanjang rantai produksi dan pasokan sampai 2030.