Pendidikan Pancasila, Komitmen Pondok Pesantren di Yogyakarta

Editor: Satmoko Budi Santoso

YOGYAKARTA – Pendidikan kebangsaan berupa penanaman nasionalisme hingga pengimplementasian nilai-nilai Pancasila seperti menumbuhkan rasa toleransi pada sesama, tetap menjadi komitmen pondok pesantren di Indonesia.

Seperti halnya dilakukan Pondok Pesantren Islamic Center Binbaz, Piyungan, Yogyakarta. Pendiri sekaligus pengasuh ponpes Binbaz, Abu Nida’ Chomsaha Sofwan, menegaskan, hal itu tetap akan menjadi bagian pengajaran bagi seluruh santri-santrinya.

“Ya kita tetap ajarkan, karena toleransi sudah ada sejak zaman Rasulullah. Kita tidak ada masalah dengan perbedaan. Dalam hal muamalah, seperti berdagang misalnya, bisa dilakukan dengan siapa saja. Kalau soal akidah, baru tidak boleh,” katanya.

Pendiri sekaligus pengasuh ponpes Binbaz, Abu Nida’ Chomsaha Sofwan (jenggot putih) – Foto Jatmika H Kusmargana

Ponpes Binbaz sendiri, dijelaskan Abu Nida, didirikan sejak tahun 1996 dengan menganut Manhaj Ahlul Sunnah Wal Jamaah. Yakni Manhaj yang tidak mengarah ke paham radikal, namun juga tidak terlalu lunak. Saat ini ada sekitar 3000 santri yang menempuh pendidikan di Ponpez ini.

“Dalam kehidupan bernegara, untuk menghilangkan kemungkaran, bisa dilakukan dengan cara lisan atau juga dengan menggunakan kekuasaan. Namun, kita lebih menitikberatkan pada cara lisan yakni dengan dakwah, tidak dengan kekerasan,” katanya.

Menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI, ratusan santri Ponpes Binbaz sendiri juga terlibat untuk mengikuti upacara bendera bersama masyarakat. Menyiapkan hal itu mereka pun berlatih lomba baris berbaris dengan aparat kepolisian maupun TNI setempat.

Lihat juga...