Minim Upaya Konservasi, Kekayaan Pertanian Hilang

Editor: Satmoko Budi Santoso

Lebih lanjut dijelaskan, usaha pemuliaan tanaman pertanian sangat penting untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan yang akan melanda kawasan Asia pada 2015 akibat pertambahan jumlah penduduk dan sempitnya lahan pertanian.

Ia mengatakan, IPB setidaknya sudah melakukan usaha pemuliaan tanaman dengan mengoleksi sebanyak 316 varietas cabai bahkan beberapa varietas sudah di lepas.

Sementara itu, Direktur Riset dan Pengembangan PT East West Seed Indonesia, Ir. Asep Harpenas, mengatakan, diperlukan bank genetik untuk mengkonversi sumber daya genetik tanaman pertanian yang ada di Indonesia.

Menurutnya, bank genetik, bisa menjadi tempat peneliti dan pemulia tanaman untuk bertukar informasi dan sumber daya genetik.

“Fungsinya tidak hanya menyimpan yang sudah ada namun juga memfasilitasi pemuliaan tanaman salin bertukar sumber daya genetik sehingga bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan,” paparnya.

Kepala PIAT UGM Dr. Ir. Taryono, M.Sc mengatakan, PIAT UGM akan segera mendirikan Bank Genetik Sayuran untuk Mendukung Kedaulatan Pangan Indonesia. Pendirian bank genetik sayuran dikarenakan jenis sayuran varietas lokal saat ini telah tergantikan oleh varietas unggul baru atau tergeser ke daerah marginal. Susah dijangkau sebagai akibat pertanian intensif yang makin pesat.

“Varietas lokal ini diperlukan dalam perakitan kultivar unggul masa depan, sehingga diperlukan langkah penyelamatan salah satunya dengan pembentukan bank genetik sayuran,” katanya.

Pengelolaan sumber daya genetik dilaksanakan melalui kerja sama antarlembaga dalam bentuk konsorsium agar sumber daya genetik tersebut dapat diakses secara luas. Kelak, kata Taryono, bank genetik dapat memfasilitasi permintaan dan pertukaran sumber daya genetik sayuran untuk kepentingan masyarakat global.

Lihat juga...